Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Shin Tae-yong mempunyai opsi melimpah untuk menggantikan Marselino Ferdinan, terdapat tiga gelandang U-20 yang sedang moncer di Liga 1.
Marselino Ferdinan tak ada tanda-tanda dilepas KMSK Deinze dan Shin Tae-yong tak mempunyai gelandang pelapis di timnas Indonesia U-20.
Kondisi mengkhawatirkan itu dihadapi timnas Indonesia U-20 hanya satu pekan menjelang ajang penting Piala Dunia U-20.
Shin Tae-yong pun terpaksa mempercayai lini tengah Garuda Muda pada tiga pemain saja, yaitu Arkhan Fikri, Achmad Maulana Syarif, dan Zanadin Fariz.
Tiga pemain yang sejatinya diproyeksikan menjadi pelapis Ivar Jenner dan Marselino Ferdinan itu selalu bermain di turnamen ini U-20.
Arkhan, Syarif, dan Zanadin melahap semua menit bermain di laga kontra Fiji, Selandia Baru, dan Guatemala (Zanadin ditarik hanya karena cedera).
Yang mengkhawatirkan, Shin Tae-yong tak memasang pemain bertipe nomor 6 atau nomor 8 di bangku cadangan, yang berarti tidak ada serep untuk tiga pemain itu!
Ketimbang Shin Tae-yong merajuk pada Marselino agar cepat pulang atau berharap proses naturalisasi Ivar Jenner cepat tuntas, ia bisa melongok Liga 1.
Kompetisi Liga 1 2022/23 telah menyuguhkan sejumlah talenta terbaik U-20, berkat kepercayaan pelatih yang jarang terjadi pada musim-musim sebelumnya.
BolaNas.com merangkum tiga pemain berposisi gelandang berusia di bawah 20 tahun yang belum pernah dipanggil Shin Tae-yong ke timnas U-20.
Berikut tiga gelandang U-20 terbaik di Liga 1 yang bisa dipanggil Shin Tae-yong ke timnas Indonesia U-20.
Ananda Raehan (PSM Makassar)
Ananda Raehan merupakan proyek "percobaan" Bernardo Tavares di lini tengah PSM yang tak dihiasi nama besar.
Hasilnya moncer, mengingat Raehan bermain dalam 22 pertandingan untuk tim yang sedang memuncaki klasemen Liga 1.
Menjadi pertanyaan mengapa Shin Tae-yong telah mengakui talenta Dzaky Asraf, tetapi luput memanggil rekannya yang berposisi gelandang.
Ridho Syuhada (PSIS Semarang)
Jika Raehan sudah menonjol sejak awal musim, Ridho Syuhada tergolong "telat mentas" lantaran baru muncul usai Tragedi Kanjuruhan.
Meski begitu ia tak butuh waktu lama untuk menancapkan pengaruh di tim utama PSIS, bahkan bisa jadi lebih berpengaruh ketimbang Carlos Fortes.
Jebolan Garuda Select itu juga kian tak tergeser di lini tengah PSIS, terlihat dari catatan 259 menit dari kemungkinan 270 menit dalam tiga laga terakhir.
Made Tito Wiratama (Bali United)
Jika seorang pelatih penyuka pemain uzur seperti Stefano Cugurra tiba-tiba memainkan gelandang berusia 19 tahun, pastilah terdapat suatu yang istimewa dalam diri pemain itu.
Itulah Made Tito Wiratama, yang menyeruak sebagai starter dalam kemenangan 4-0 atas Persebaya Surabaya.
Hebatnya lagi, ia menandai debutnya untuk Bali United dengan dua assist, yang seharusnya membuat Shin Tae-yong terpikat.