Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Dua peluang terbesar bagi kedua tim bahkan berasal dari situasi yang tak "beruntung".
Umpan silang Ramiro Fergonzi pada awal babak mengarah ke gawang dan membentur mistar, dan itu peluang terbaik Persita.
Hari Nur Yulianto kemudian menghantarkan bola liar ke garis gawang yang dihalau bek Persita, dengan bola itu tak sengaja menyentuh penyerang PSIS.
Di luar itu, PSIS terlihat lebih dekat dengan gol, tetapi berbagai serangan dari sisi Wawan Febriyanto maupun Taisei Marukawa tak pernah mencapai sentuhan final.
Persita kemudian memecahkan kebuntuan pada awal babak kedua melalui skema umpan satu-dua di sayap kanan.
Skema tersebut membebaskan Ramiro Fergonzi untuk melepas umpan silang dengan bobot mencukupi untuk tiang jauh, di mana Ezequieal Vidal sudah menunggu. 0-1.
PSIS tak merespons kebobolan itu dengan baik, terlihat tak ada koneksi antara lini paling belakang dan lini paling depan.
Alih-alih, justru Persita yang beberapa kali mendapat peluang, memanfaatkan kuartet bek PSIS yang seakan ditinggal rekan setimnya.