Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, mewaspadai kebiasaan Dewa United gosok voucher penalti jelang pertemuan pada pekan ke-27 Liga 1 2022/2023.
PSM Makassar menjadi yang terdepan dalam perebutan gelar juara Liga 1 2022/2023.
PSM diuntungkan dengan hasil buruk yang didapat Persib Bandung dan Persija Jakarta.
Maung Bandung secara mengejutkan kalah 1-2 dari tim papan bawah, Barito Putera.
Baca Juga: Jelang Persib Vs Persija, Luis Milla Ungkap Borok Maung Bandung usai Dibungkam Barito Putera
Sedangkan Persija hanya mampu bermain imbang 0-0 lawan Madura United.
Skuad Juku Eja bisa memperlebar jarak dengan dua pesaingnya tersebut jika mampu menaklukkan Dewa United.
Ditambah lagi, PSM dipastikan mendapat suntikan mental dari suporter yang akan memadati Stadion BJ Habibie, Pare-pare, Rabu (1/3/2023).
Pihak kepolisian setempat telah memberi kelonggaran kepada suporter dengan kuota 75 persen.
Baca Juga: Setelah Vietnam, Kini Uzbekistan Berikan Lapangan Latihan Buruk Rupa pada Timnas Indonesia
"Kami setiap sebelum pertandingan selalu melakukan rapat kordinasi tidak pernah tidak. Ini untuk melihat situasi dan kondisi yang ada," ucap Kabag Ops Polres Pare-pare, Kompol Burhanudin, dikutip dari Tribun Kaltara, Senin (27/2/2023).
Pihaknya sepakat untuk menambah kuota penonton menjadi 6000 seat.
"Intinya untuk penonton koperatif. Mereka ikuti kebijakan, itu semua masuk penilaian keamanan," jelas AKP Burhanudin.
"Kita lihat tanpa penonton mereka ikut, kita kasih 25 persen mereka ikut, 75 persen ini hasil dari evaluasi dan rapat koordinasi," imbuhnya.
Tentu hal ini menjadi suntikan mental bagi PSM yang tengah memimpin empat poin dari Persib di puncak klasemen.
PSM membukukan 56 poin dari 26 pertandingan, sedangkan Persib dan Persija masing-masing 52 dan 51 poin.
Kemenangan atas Dewa bisa mempermudah langkah PSM menuju tangga juara Liga 1.
Namun begitu, pelatih PSM Bernarno Tavares memiliki kewaspadaan terhadap taktik kotor tim lawan.
Menurutnya, pemain Dewa United seringkali menggunakan akses gosok voucher penalti untuk membobol gawang lawan.
"Di pertandingan Dewa United belakangan ini, hampir semua mereka mendapatkan penalti di pertandingan mereka," tutur Bernardo Tavares.
Benar saja, total empat penalti didapatkan Dewa United dalam tiga laga terakhir.
Dua penalti ketika melawan PSS Sleman, serta masing-masing satu penalti saat menghadapi PSIS dan Bali United.
"Kalau misalnya kejadian mereka diberi hadiah penalti, seperti menarik baju dan kejadian biasa di corner, pemain kita ditarik pemain lawan sudah berapa penalti kita dapatkan," papar Bernardo.
Sebaliknya, pelatih asal Portugal itu justru merasa PSM dipecundangi oleh wasit.
Ia menilai setidaknya ada empat pelanggaran pada pertemuan sebelumnya dengan Dewa United yang berpotensi penalti untuk skuad Juku Eja.
"Kita draw di pertemuan sebelumnya, kalau kalian lihat di pertandingan tersebut wasit tidak memberikan empat pelanggaran yang seharusnya berbuah penalti. Wasit hanya memberikan satu, kalian bisa cek itu," pungkasnya.