Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Klub milik kepolisian itu berada dalam trek empat kemenangan beruntun, dimotori gelandang jenius Matias Mier.
Jalannya babak pertama pada laga ini menjadi suguhan terburuk yang bisa didapatkan suporter PSS yang kembali diperbolehkan masuk stadion.
Todd Ferre dan kawan-kawan seakan bermain tanpa gairah, dengan nyaris tak ada upaya berarti di area penyerangan.
Tak terhitung umpan keliru, salah keputusan, tembakan melambung, hingga crossing tak sampai yang dilakukan para pemain PSS.
Kubu Bhayangkara FC juga "tidak membantu" dengan sama-sama menampilkan tempo lambat yang tidak memunculkan urgensi di lini depan.
Hingga babak pertama usai, hanya terdapat tiga upaya tepat sasaran dari PSS, yaitu milik Irkham Mila, Haris Tuharea, dan Bagus Nirwanto.
Pada babak kedua, PSS mengira sedang mendekat menuju kemenangan dengan menaikkan tempo dan menciptakan beberapa peluang.
Peluang terbesar dimiliki Haris Tuharea, yang berhadapan satu lawan satu dengan Awan Setho, tetapi tidak bisa memanfaatkannya.
Di antara gelombang serangan PSS yang tumpul, Bhayangkara FC menyengat dengan tenaga segar Sani Rizki.