Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Bahkan pada saat Irak bermain dengan 10 orang pada babak kedua, Syarif dan Arkhan tetap tak bisa berkutik di lini depan.
Kondisi itu tercipta akibat Shin Tae-yong yang memasukkan banyak pemain di garis terakhir penyerangan, tetapi tidak menambah pemain di lini tengah.
Dampaknya, bola hanya berputar di kaki dua bek tengah (Muhammad Ferarri dan Kakang Rudianto), lantaran mereka tidak mempunyai outlet di lini tengah.
Andai ada Marselino, Indonesia akan bermain dengan tiga gelandang dan mempunyai potensi lebih besar membongkar perangkap pressing Irak.
Pada laga kedua melawan Suriah, Indonesia memang mampu meraih kemenangan 1-0 atas tim yang lebih lemah itu.
Namun kemenangan itu diiringi catatan dari pemandu bakat Dynamo Moscow yang menyaksikan performa melempem Arkhan Fikri.
Scout yang bekerja untuk Slavisa Jokanovic itu menganggap Arkhan Fikri tidak membantu pekerjaan Achmad Maulana Syarif di lini tengah.
Memang, Arkhan memang kerap terlihat tidak melakukan pressing terhadap pemain lawan terdekat yang menguasai bola, atau bersembunyi di balik pemain lawan saat Indonesia menguasai bola.
Baca Juga: Wacana Pembatasan Pemain Naturalisasi Tuai Kecaman, PSSI Dituding Lakukan Pelanggaran HAM
Arkhan kemudian mengungkap dirinya tidak bermain dengan kondisi 100 persen fit, yang membuat Syarif harus bekerja lebih keras.
Andai ada Marselino, Arkhan barangkali tidak perlu bermain, atau kalaupun bermain, bebannya bakal lebih ringan karena sektor tengah di-cover tiga pemain.
Kondisi di atas juga diperparah dengan cedera Zanadin Fariz sebelum turnamen digelar.
Kabar baik bagi Indonesia, Marselino Ferdinan bakal bermain di Piala Dunia U-20 2023 dan Ivar Jenner bakal menuntaskan proses naturalisasi.
Dengan keberadaan Marselino dan Ivar Jenner, satu masalah Shin Tae-yong di lini tengah terselesaikan.