Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Persija Jakarta tersingkir dari jalur juara akibat problem mentalitas inferior, Thomas Doll menyinggung faktor tandang dan tanpa pemain asing.
Persija Jakarta ternyata tak bisa memenuhi harapan The Jakmania untuk terus menempel PSM Makassar di jalur juara.
Macan Kemayoran sejatinya terlibat dalam balapan tiga kuda pacu dalam perebutan juara Liga 1 2022/23 bersama PSM Makassar dan Persib Bandung.
Namun, Persija (bersama Persib) justru kerap tersandung sendiri dan membiarkan PSM Makassar melaju dengan keunggulan 11 poin.
Dalam kasus Persija, tim asuhan Thomas Doll membuang poin dalam tiga laga tandang berturut-turut.
Tiga laga away dengan hasil minor itu meliputi lawatan ke Bhayangkara FC (kalah 1-3), Madura United (0-0), dan Borneo FC (kalah 1-3).
"Itu juga masalah kita saat main di luar kandang," keluh Doll usai keok dari Borneo FC (8/3/2023).
"Beberapa pemain menunjukkan performa sepak bola yang jauh berbeda (menurun) ... normalnya kita bermain sama bagusnya baik di kandang maupun tandang (tapi Persija tidak)," urainya.
Baca Juga: Thomas Doll dan Luis Milla Kecewa Berat, Persija dan Persib Seperti Mempersilakan PSM Juara
Dalam beberapa pertandingan terakhir, Persija juga harus tampil tanpa sebagian besar pemain akhir, atau bahkan tanpa pemain asing sama sekali.
Saat takluk dari Bhayangkara, dua gol tim lawan diciptakan pada babak kedua saat Persija bermain dengan sepenuhnya pemain lokal.
Saat ditahan Madura United, Persija juga bermain dengan full pemain lokal setelah Michael Krmencik ditarik keluar akibat cedera.
Lantas pada laga kemarin melawan Borneo FC, kehadiran Ondrej Kudela tak cukup untuk menaikkan performa Persija, yang memang memiliki problem di lini depan.
Thomas Doll sebenarnya sudah mewanti-wanti anak asuhnya untuk belajar bertahan hidup tanpa Hanno Behrens, Yusuf Helal, Krmencik dan Kudela.
"Kondisi tim kami yang sekarang tidak banyakpemain asing dan banyak yang pergi karena timnas U-20," tutur Doll (7/3/2023).
"Tapi ini bukan lah sebuah alasan karena saya yakin kami bisa main bagus," tandasnya.
Tetapi hasil dalam tiga laga away di atas tampak menyatakan sebaliknya.
Oleh karena itu, eks pelatih Borussia Dortmund itu menduga terdapat mentalitas inferior yang tertanam di kepala pemainnya.
Inferiority complex tersebut tersimpan di kepala pemain tatkala bermain tandang atau saat pemain asing berjatuhan.
"Apakah ini soal mentalitas, masalah yang saya tidak tahu," ujar Doll.
Problem mentalitas itu harus segera diakhiri apabila Persija berniat kembali menempel PSM, atau kembali mengejar titel juara musim depan.
Baca Juga: Persib dan Persija Tersandung Sendiri, PSM Cuma Butuh 11 Poin dari Enam Laga Sisa untuk Juara Liga 1