Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Witan Sulaeman tampil buruk justru sejak pulang kampung ke Persija Jakarta, memmbuat blunder saat kalah dari Persik Kediri.
Shin Tae-yong perlu mempertimbangkan tak memanggil Witan Sulaeman jika melihat performa guremnya di Persija Jakarta.
Shin Tae-yong bakal segera mengumumkan pemain timnas Indonesia untuk menghadapi Burundi di laga FIFA Matchday, 25 dan 28 Maret mendatang.
Namun, satu nama yang selama ini menjadi kepercayaan Shin Tae-yong sedang menukik performanya, yaitu Witan Sulaeman.
Baca Juga: Satu Alasan Taktik Thomas Doll Layak Dikritik, Persija Sudah Diperkuat Pemain U-20 tapi Tetap Kalah
Pemain berjuluk "babyshark" selalu menjadi andalan Shin Tae-yong lantaran ia merupakan salah satu dari sedikit pemain Indonesia di luar negeri.
Dengan berkompetisi di Eropa, Witan membawa intensitas dan pengalaman yang tak dipunyai pemain Liga 1.
Sayangnya privilese itu tak lagi dipunyai Witan, mengingat ia memutuskan kembali ke Indonesia dengan menerima pinangan Persija Jakarta.
Kabar buruknya, bermain di level lebih tinggi tidak serta merta menjadikan Witan sebagai pemain top di Liga 1.
Baca Juga: Persija Tinggal Punya Dua Nyawa, Thomas Doll Kibarkan Bendera Putih dalam Perebutan Gelar Juara
Witan tercatat belum pernah bermain penuh dalam enam laga di Persija, bahkan lebih sering bermain kurang dari satu babak.
Apesnya, kedatangan Witan berbarengan dengan tren negatif Persija di putaran kedua Liga 1, yang konon disebabkan absennya pemain U-20 dan pemain asing.
Dalam enam laga bersama Witan, Persija cuma menang dua kali, dengan saekali imbang dan tiga kali kalah.
Teranyar, Witan menjadi penyebab kepastian kekalahan Persija dari Persik Kediri pada pekan ke-30 Liga 1 2022/23, Minggu (12/3/2023).
Pada menit ke-75, Witan melakukan kesalahan dalam mengumpan di area Persik, yang berakibat sebuah serangan balik dan gol kedua dari Mohammad Khanafi.
Witan yang mengejar bola hilang itu hingga gawang sendiri hanya bisa memegangi kepala setelah timnya bobol.
Usai pertandingan, Thomas Doll secara tidak langsung menyindir timnya (termasuk Witan) sebagai tim yang lebih layak bermain di Liga 2.
"Performa pemain sangat mengecewakan, gaya bermain juga, gaya bermain lambat, tidak memenangkan duel, tidak terlalu kuat dan banyak kesalahan, kami kehilangan semuanya," keluh Doll.
Baca Juga: Ada Dua Rekor Siap Dipecahkan, PSM Segera Jadi Juara Paling Dominan Sepanjang Sejarah Liga 1
"Kami hari ini bermain seperti Liga 2, bukan seperti tim yang juara," tandasnya.
Dengan performa seperti itu, rasanya cukup banyak pemain yang lebih baik dari Witan untuk laga timnas Indonesia kontra Burundi.
Lagipula, ia juga sudah tersingkir dari jajaran starter timnas Indonesia di babak semifinal Piala AFF 2022 silam.