Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll, lagi-lagi mengeluh setelah pemainnya dipanggil timnas Indonesia di tengah jadwal padat Liga 1 2022-2023.
Persija Jakarta kembali dibuat pusing jelang akhir musim Liga 1 2022-2023.
Skuad Persija Jakarta kembali gembos di tengah-tengah persaingan perebutan gelar juara dengan PSM Makassar dan Persib Bandung.
Hal ini lantaran ada enam pemain Persija yang dipanggil timnas Indonesia untuk FIFA Matchday Maret melawan Burundi.
Enam pemain itu, yakni Riko Simanjuntak, Witan Sulaeamn, Syahrian Abimanyu, Hansamu Yama, Muhammad Ferarri, dan Doni Tri Pamyngkas.
Baca Juga: TC Timnas U-20 Indonesia - Termasuk Justin Hubner, Shin Tae-yong Boyong 29 Pemain ke Korea Selatan
Keenam pemain itu diminta gabung timnas Indonesia mulai Senin (20/3/2023).
Adapun laga timnas Indonesia melawan Burundi akan digelar pada 25 dan 28 Maret 2023.
Situasi ini kembali membuat Thomas Doll kembali geram.
Kemarahan Thomas Doll ini disebabkan PT Liga Indonesia Baru (LIB) yang kacau membuat jadwal.
Selama periode FIFA Matchday Maret Persija memang masih harus bermain.
Persija dijadwalkan akan berhadapan dengan Persita Tangerang pada Selasa (28/3/2023).
Laga ini merupakan partai tunda pekan ke-23 Liga 1 2022-2023 lalu.
Thomas Doll kesal lantaran Persija sering bermain tanpa kekuatan terbaiknya di musim ini karena agenda timnas Indonesia.
Baca Juga: Komunikasi dengan KV Mechelen Buruk, PSSI Akui Tak Tahu soal Cedera Sandy Walsh
"Melawan Persita pada tanggal 28 nanti kami tidak memiliki pemain."
"Dan ini bukan pertama kalinya ini terjadi sepanjang musim," kata Thomas Doll dilansir dari BolaSport.com.
Selain timnas senior, Persija juga kehilangan sejumlah pemain mudanya yang dipanggil untuk pemusatan latihan timnas U-20 Indonesia.
Thomas Doll mengatakan sejatinya Persija memiliki potensi meraih gelar juara Liga 1 musim ini.
Akan tetapi, pelatih asal Jerman itu menyebut Persija kehilangan ritmenya ketika pemain-pemainnya banyak dipanggil ke timnas.
Selain itu, sistem bubble yang sempat diterapkan oleh PT LIB membuat Persija terpuruk.
"Kami sebelumnya adalah tim yang kuat, saya pikir kami tidak pernah kalah dalam sembilan pertandingan," tutur eks pelatih Borussia Dortmund itu.
"Dan itu terhenti dan semua masalah itu datang bersamaan."
"Pemanggilan pemain timnas, pemain U-20, pertandingan bubble, untuk jangka panjang ini sangat-sangat sulit."
"Mungkin setelah musim ini saya akan bangga dengan para pemain karena tidak ada yang menyangka kita akan menjadi pemuncak klasemen," pungkasnya.
Baca Juga: Profil Timnas Burundi hingga Rekor Buruk Shin Tae-yong dan Timnas Indonesia Lawan Tim Afrika