Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Dua wonderkid tersebut yaitu Ridho Syuhada (PSIS Semarang) dan Ananda Raehan (PSM Makassar).
Melihat komposisi lini tengah timnas U-20, Ridho dan Raehan di atas kertas memiliki jumlah menit main lebih banyak dibanding pemain pilihan Shin Tae-yong.
Saat Achmad Maulana Syarif sama sekali belum bermain untuk Persija, Raehan hanya tiga kali absen dari pertandingan PSM musim ini!
Berikut ulasan mengenai dua pemain U-20 yang luput dipanggil Shin Tae-yong itu.
Ananda Raehan merupakan proyek "percobaan" Bernardo Tavares di lini tengah PSM yang tak dihiasi nama besar.
Pemain kelahiran 17 Desember 2003 itu mengoleksi 28 pertandingan (1.455 menit) dengan kontribusi dua gol.
Aksi teranyar Raehan yaitu gol pertama PSM ke gawang Bhayangkara FC (17/3/2023), yang mendekatkan timnya ke tangga juara.
Dilansir dari Transfermarkt, Raehan bermain dalam paling tidak empat posisi di PSM, yaitu gelandang bertahan (DM), gelandang tengah (CM), gelandang serang (AM), dan winger kanan (RW).
Saat timnas U-20 krisis gelandang di Piala Asia U-20 akibat ketiadaan Marselino Ferdinan dan Ivar Jenner, pada saat itulah seharusnya Shin Tae-yong memanggil Raehan.
Ridho Syuhada
Jika Raehan sudah menonjol sejak awal musim, Ridho Syuhada tergolong "telat mentas" lantaran baru muncul saat Liga 1 berlanjut usai Tragedi Kanjuruhan.
Kaki mungil dan kontrol cepat Ridho di PSIS boleh jadi membuat publik berfantasi bahwa ia adalah Marselino versi Semarang.
Setelah mengais menit main sebagai pengganti, Ridho sempat menjadi starter bagi PSIS dalam enam laga beruntun.
Terhitung sejak debut pada 5 Desember, Ridho hanya melewatkan dua pertandingan dari kemungkinan 19 pertandingan!
Satu keunggulan Ridho lainnya, ia mengenyam atmosfer sepak bola Inggris setelah digembleng Dennis Wise di Garuda Select.