Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Satu hari sebelum tanding juga sama, kita tetap makan tanpa berpuasa, mungkin hari-hari yang tidak puasa itu bisa diganti setelah selesai bulan puasa," urainya.
Komentar Shin Tae-yong di atas bisa dikatakan telah mengintervensi hak pemain untuk melaksanakan ibadah.
Ucapan Shin Tae-yong tersebut semakin kontroversial lantaran ia melatih tim nasional di negara yang berpenduduk muslim.
Jika dibandingkan apa yang terjadi di liga-liga Eropa, komentar Shin Tae-yong terasa terlalu jauh mencampuri hak pemain.
Bahkan di Premier League, sejumlah pelatih top tak mempermasalahkan pemain yang berpuasa meskipun harus berlaga di level tinggi.
Brendan Rodgers memuji Wesley Fofana saat bek muslim itu tetap bermain bagus bagi Leicester City pada 2021.
"Dia pemain muda di tengah bulan Ramadhan, jadi dia tidak makan sepanjang hari," ucap Rodgers.
"Itu sungguh luar biasa," sanjungnya.
Juergen Klopp di Liverpool bahkan sampai mengubah jadwal berlatih timnya untuk menghormati para pemain yang berpuasa.
Pada musim lalu, terdapat Mohammed Salah dan Sadio Mane yang beragama Islam.
"Sebelum Ramadhan kami berbicara dengan kapten (Jordan Henderson) untuk bilang kepada pelatih, bisakah mengubah jadwal dan berlatih di pagi hari," ucap Mane (28/4/2022).
"Pelatih bilang iya dan saya pikir itu membuat kami lebih mudah dan kami mencoba melakukan yang terbaik," tandasnya.
Pihak Premier League juga mulai mengakui keberadaan pemain Muslim dengan membolehkan pertandingan berhenti sejenak untuk memberi waktu pemain berbuka puasa.
Jika klub top di liga teratas makin memudahkan pemain untuk berpuasa, seharusnya tak ada halangan bagi pemain timnas Indonesia untuk melakukan hal serupa.