Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sundulan Stefano Lilipaly membuahkan second, third, fourth, hingga fifth ball untuk Indonesia, yang berbuah gol Dendy Sulistyawan.
Patut dicatat pula, kemelut berbuah gol itu diawali lemparan jauh trademark Arhan dari tengah lapangan kepada sang pencetak gol.
Kontribusi Arhan berlanjut pada gol ketiga, di mana ia menjalani tugas rutin sebagai eksekutor sepak pojok.
Bola swing-in yang dilepas Arhan tak mampu diamankan kiper Burundi, sehingga Rizky Ridho dapat menceploskan bola.
Shin Tae-yong kemudian mengistirahatkan Arhan dengan memasukkan Edo Febriansah pada menit ke-68.
Dengan performa seperti itu, Arhan punya modal lebih dari cukup untuk mempertahankan posisinya dari ancaman Pattynama.
Pattynama di atas kertas memiliki pengalaman lebih baik dibanding Arhan, mengingat ia ditempa di Belanda dan saat ini bermain di Liga Finlandia.
Meski begitu, tak seperti pemain naturalisasi lainnya, Pattynama akan berduel dengan pemain yang siap bersaing.
Baca Juga: Klasemen Liga 1 - Persib Jaga Asa Juara, Persebaya Akhiri Puasa Kemenangan
Sebagai contoh, Elkan Baggott relatif mudah masuk ke jajaran starter Indonesia karena tak ada pesaing sepadan.
Bek "lokal" yang diplot bersaing dengan Elkan terbukti malah turun level di klub, seperti Alfeandra Dewangga.
Kondisi berbeda bakal dialami Pattynama, dia harus menghadapi Arhan yang tetap menanjak berkat persaingan sengit di Tokyo Verdy (walau minim menit main).
Arhan bahkan sudah menyatakan siap meladeni Pattynama untuk bersaing di timnas Indonesia.
"Persaingan dalam tim itu normal," tutur Arhan (10/11/2023).
"Menurut saya, naturalisasi ini juga untuk kemajuan sepak bola Indonesia, timnas Indonesia juga dapat tambahan kekuatan," tandasnya.
Baca Juga: Cara Justin Hubner Kalahkan Prancis U-20: Bermain Bersama Belanda, Bukan Bareng Timnas Indonesia