Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sebagai pengingat, PSSI pernah mendaftarkan Elkan dalam daftar skuat untuk SEA Games, tetapi sang pemain tak muncul akibat dicegah klub.
Peristiwa yang bisa disebut blunder itu terjadi pada SEA Games 2021 (digelar Mei 2022), saat timnas U-22 besutan Shin Tae-yong berlaga di Vietnam.
Saat itu, PSSI dan Shin Tae-yong boleh jadi percaya diri Ipswich Town bakal melepas Elkan meskipun dipanggil untuk agenda non-FIFA.
Optimisme itu dilatari agenda Ipswich Town yang usai sejak awal bulan Mei, lantaran klub itu gagal melaju ke babak play-off League One.
Meskipun Elkan bakal terlambat bergabung (untuk menyelesaikan League One), Shin Tae-yong rela menunggu demi bek didikan sepak bola Inggris itu.
Nyatanya Ipswich Town tetap tak melepas Elkan meskipun agenda tim senior sudah tuntas, lantaran regulasi FIFA memang tak mewajibkannya.
Alih-alih, Ipswich mengirim Elkan untuk bermain di tim U-23 yang melaju hingga semifinal Professional Development League.
Elkan boleh saja menuntaskan agenda di tim senior, tetapi Ipswich lebih rela menurunkan sang bek tengah ke tim junior, ketimbang harus melepas ke timnas Indonesia.
Bek jangkung itu kemudian mengalami cedera kepala di laga semifinal tersebut, sehingga sama sekali tak dilepas ke timnas U-22 hingga SEA Games berakhir.
Dengan latar belakang cerita tahun lalu itu, PSSI tampak tak belajar dan tetap memaksakan Elkan turun level menuju SEA Games.
Pelatih Indra Sjafri sendiri tak bersikap sekeras kepala Shin Tae-yong, dan mengikhlaskan sang pemain untuk berfokus di klub.
"Saya belum dapat kepastian, tapi dia itu masih bermain sampai 7 Mei (di Cheltenham)," ucap Indra.
"Tapi untuk saya riskan mengganggu Elkan, biarkan dia berkompetisi di sana," tandasnya.