Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - PSM Makassar seharusnya berhak mewakili Indonesia di Liga Champions Asia, situasi rumit menimpa juara Liga 1 musim ini.
Setelah berbagai ketidakadilan yang menimpa di Liga 1 2022/23, PSM Makassar kembali terancam diadang problem eksternal selepas menjadi juara.
PSM Makassar secara mengejutkan merengkuh titel Liga 1 2022/23 meski masih menyisakan dua laga, dengan saat ini mengoleksi 72 poin.
Gelar tersebut diraih dengan pelatih Bernardo Tavares sering mengamuk di jumpa pers akibat berbagai problem yang seperti ditimpakan pada timnya.
Sepanjang musim, tak terhitung Bernardo Tavares menggebrak meja akibat keputusan wasit yang tak pernah presisi.
Pada pekan terakhir, Tavares kembali mengkritik laga PSM yang digelar tanpa penonton dan bahkan tak disiarkan televisi!
Setelah semua ujian di atas, PSM bakal terus mendapatkan cobaan pada perjalanan mempertahankan gelar pada musim depan.
Sebagai juara Liga 1, PSM sejatinya berhak mewakili Indonesia untuk berlaga di Liga Champions Asia.
Baca Juga: Klasemen Liga 1 - PSM Makassar Juara, Persib Vs Persija Bersaing Ketat Menuju Level Asia
Namun tiket tersebut tak bisa langsung diperoleh PSM akibat kekacauan penjadwalan Liga 1 pada masa pandemi Covid-19.
Juara Liga 1 2021/22, Bali United, belum memperoleh haknya untuk berlaga di Liga Champions Asia akibat Liga 1 musim itu diakhiri terlalu terlambat.
Problem itu disebabkan Liga 1 2021/22 yang terus tertunda akibat pandemi Covid-19, sehingga sang juara tak bisa berpartisipasi di Liga Champions Asia 2022.
Buntutnya, PSSI memilih jalur kompromi, yaitu menggelar play-off tambahan antara juara Liga 1 2021/22 dengan juara Liga 1 2022/23.
Pemenang dari duel tersebut akan mendapatkan tiket menuju Liga Champions Asia 2023/24.
Artinya, PSM harus berduel melawan Bali United dalam laga yang seharusnya tak perlu ada untuk berlaga di kompetisi Asia.
PSSI belum memutuskan kapan laga play-off tersebut bakal dilangsungkan, yang membuat ketidakpastian makin menjadi-jadi.
Problem belum selesai bagi PSM, lantaran masih ada satu masalah yang bakal menghentikan semua kerja keras mereka.
Masalah final tersebut adalah ancaman sanksi FIFA sebagai hukuman pembatalan tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
PSSI pimpinan Erick Thohir telah bertemu FIFA, dengan otoritas sepak bola dunia dipastikan akan menjatuhkan sanksi.
Yang menjadi teka-teki, PSSI belum mengetahui sebesar apa sanksi FIFA tersebut.
Sanksi terberat yang bisa dijatuhkan FIFA adalah hukuman pembekuan, yang berarti klub dan timnas Indonesia akan dikucilkan dari dunia internasional.
Andai sanksi banned itu dijatuhkan, PSM pun tak akan berlaga di Liga Champions Asia (sekalipun memenangi play-off melawan Bali United).
Sepak bola Indonesia memang serumit itu.