Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Jordi Amat tetap menjadi yang terbaik di timnas Indonesia meski tak lagi bermain di Eropa, terbantu tingginya level Johor Darul Takzim.
Jordi Amat dikhawatirkan mengalami kemerosotan performa dengan bergabung Johor Darul Takzim, tetapi itu tak terjadi.
Pemain naturalisasi timnas Indonesia itu menyudahi kariernya di Eropa demi lebih dekat dengan negara "baru"-nya.
Bergabung Johor Darul Takzim sejak musim lalu, Jordi Amat nyatanya tetap menjadi pemain tak tergantikan di timnas Indonesia.
Baca Juga: Pernah Ngetop Bareng di Liga Slovakia, Takdir Bawa Egy Maulana Vikri Jumpa Witan Sulaeman di Liga 1
Melihat dua laga tim Garuda melawan Burundi pada FIFA Matchday, Jordi menjadi salah satu dari tiga pemain yang melahap 180 menit (selain Elkan Baggott dan Syahrul Trisna).
Bahkan, Jordi menutup leg kedua kontra Burundi dengan gol menit akhir yang membuat Indonesia membawa pulang skor 2-2.
Dengan kata lain, Jordi mampu mempertahankan performa selama 2x90 menit, serta menjadi penentu hasil positif timnya.
Performa seperti itu merupakan hal yang memang diharapkan muncul dari seorang bek yang pernah bermain di La Liga dan Premier League.
Meski sudah satu tahun bermain di Liga Malaysia, Jordi tak terindikasi mengalami penurunan performa.
Bos Johor Darul Takzim, Tunku Ismail Sultan Ibrahim (TMJ), menjelaskan alasan pemain miliknya bisa berkembang dibanding pemain klub lain.
"Dulu pernah saya katakan menit permainan adalah penting dan bukannya tidak penting, tapi Anda juga harus melihat latihan dan persiapan di klub," ucap TMJ dikutip dari Vocket FC (8/4/2023).
"Itu memperlihatkan teknologi dan intensitas dalam latihan, sekaligus kualitas pemain itu sendiri, apabila mendapat tantangan terbaik ketika berlatih di klub," jelasnya.
TMJ memberi uraian di atas untuk membela pemain TMJ yang tetap dipanggil timnas Malaysia meski minim menit bermain.
Namun penjelasan yang sama dapat diaplikasikan pada Jordi Amat, yang nyaris tak bermain pada putaran kedua musim lalu.
Pada enam bulan pertama di Malaysia, Jordi hanya bisa berlatih karena tak bisa didaftarkan untuk ajang Liga Super Malaysia.
"Jadi kalau hanya bicara menit main saja, bagi saya tidak masuk akal," tutur TMJ.
Baca Juga: Inverted Fullback, Posisi Baru Asnawi Mangkualam yang Buat Dia Produktif Seperti Joao Cancelo
"Karena sepatutnya ada penilaian yang lebih adil, bukan cuma tentang menit main tapi juga kualitas yang dipunyai pemain itu," pungkasnya.
Dengan logika yang sama, pantas Shin Tae-yong mempertahankan Pratama Arhan sebagai bek kiri utama timnas Indonesia.
Pratama Arhan tak pernah bermain di Tokyo Verdy musim ini, tetapi tetap menjadi bek kiri nomor satu timnas Indonesia.
Timnas Indonesia pun menjadi pihak paling diuntungkan dengan kualitas Johor Darul Takzim dan Tokyo Verdy di atas.