Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Pelatih Persik Kediri, Divaldo Alves, memutuskan untuk hengkang setelah gagal mengukir sejarah di Liga 1 2022/2023.
Pelatih asal Angola itu mengumumkan keputusannya untuk meninggalkan Persik Kediri usai timnya kalah 0-1 dari Persis Solo di laga terakhir musim ini, Kamis (13/4/2023).
Apalagi kekalahan tersebut begitu menyakitkan bagi Persik Kediri karena gol tunggal Ferdinand Sinaga tercipta di pengujung laga.
Divaldo Alves sebenarnya berhasil membawa Persik Kediri tampil impresif dengan meraih sembilan kemenangan beruntun di akhir musim.
Baca Juga: Prediksi Barito Putera Vs Persita - Misi Balas Dendam nan Berat Pendekar Cisadane
Namun rekor tersebut harus terhenti setelah Macan Putih dikalahkan Persis Solo.
Dengan hasil tersebut, Persik Kediri gagal mengukir sejarah dengan menjadi tim pertama yang meraih meraih 10 kemenangan di Indonesia.
Persik hanya menyamai torehan sembilan kemenangan beruntun PSM Makassar musim ini dan Bali United dua musim silam.
Skuad berjuluk Macan Putih itu juga gagal menembus 10 besar klasemen Liga 1.
Persik Kediri harus puas berada di peringkat ke-11 dengan 44 poin dari 34 pertandingan.
Divaldo Alves mengatakan bahwa dirinya sudah tidak memiliki visi yang sama dengan manajemen Persik Kediri untuk musim depan.
Ia juga mengaku sudah mendapat tawaran dari klub lain.
"Saya sudah bicara dengan manajemen dan kami punya perbedaan pilihan untuk musim depan."
"Saya juga sudah dapat tawaran dari klub lain yang lebih menarik. Jadi saya memutuskan untuk hengkang dari Persik," ujar Divaldo Alves.
Divaldo Alves mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukungnya selama menangani Persik Kediri.
Ia juga berharap Persik Kediri bisa lebih baik di masa depan.
"Saya sangat bersyukur bisa bekerja di Persik Kediri. Saya berterima kasih kepada manajemen, pemain, staf, media, dan para suporter yang selalu setia mendukung kami."
"Saya harap Persik bisa lebih sukses di musim-musim berikutnya," tutur Divaldo Alves.
Divaldo Alves merupakan pelatih asing ‘era lama’ yang pernah melatih beberapa klub Indonesia sejak tahun 2008.
Ia pernah menangani PSMS Medan, Persijap Jepara, dan Persebaya Surabaya sebelum bergabung dengan Persik Kediri pada Agustus 2022.
Prestasi terbaiknya adalah mengantarkan Persebaya 1927 menjadi runner-up di Indonesia Premier League 2011/2012.