Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Menurut saya, terus terang jujur, pemain yang sudah bergabung TC sejak awal, terus begitu ada datang satu dua pemain yang mulai dilepas klub setelah tampil reguler."
"Kualitasnya lebih baik daripada (pemain yang sudah gabung) TC yang saya lakukan dua minggu di bulan Maret," jelasnya.
Kebijakan tersebut membuat Indra berada di kutub yang berbeda dengan Shin Tae-yong, pelatih timnas Indonesia di level U-20 dan senior.
Shin Tae-yong sebelumnya memaksakan TC jangka panjang, hingga bentrok dengan sejumlah pelatih Liga 1.
"TC jangka panjang itu memang tidak ideal, kecuali untuk tim usia muda, usia 17 tahun, itu mungkin," terang Indra.
"Tapi untuk TC timnas senior, U-23, itu sudah mulai kita biasakan dengan TC jangka pendek," tegasnya.
Timnas Indonesia tampak harus menyesuaikan diri dengan perkembangan sepak bola dunia, di mana pemain lebih teruji dengan kompetisi reguler di klub.
Shin Tae-yong tercatat menantang pandangan tersebut dengan menggelar TC berbulan-bulan untuk timnas U-20 menjelang Piala Dunia U-20 2023.
Baca Juga: Masih Percaya Shin Tae-yong, Erick Thohir Tepis Isu PSSI Dekati Park Hang-seo
Saat terdapat pemain yang bertahan di klub dan tak mengikuti pemusatan latihan, Shin Tae-yong malah mengancam mencoret pemain itu.
"Kalau dengan cara seperti ini, saya juga harus mempertimbangkan kita mempersiapkan Piala Dunia U-20 tanpa Marselino, Ronaldo, dan Ferarri," tegas Shin (15/1/2023).
"Mau tak mau saya harus berpikir begitu, karena ini masalah skuat dan persiapan harus lebih lama dan lebih baik."
"Bisa jadi tanpa Ferarri, Marselino, dan Ronaldo (di Piala Dunia U-20 2023)," tegasnya lagi.
Bagi PSSI, tampaknya salah satu klausul yang perlu dicantumkan dalam kontrak baru terhadap Shin Tae-yong adalah durasi training camp.
Shin Tae-yong harus menyesuaikan masa latihan timnas dengan jadwal kompetisi, atau PSSI terpaksa mencari pelatih lain.
Baca Juga: Erick Thohir Bersumpah Tidak 'Selingkuhi' Shin Tae-yong: Demi Allah Saya Tidak Bicara Sama Siapa Pun