Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Satu Klub untuk Titip Pemain U-20, PSSI Tahu Akan Hadapi Klub Keras Kepala yang Tak Mau Melepas Pemain

By Najmul Ula, Jumat, 21 April 2023 | 16:27 WIB
Skuat timnas U-20 Indonesia (skuad timnas U-20 Indonesia) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (1/4/2023).

 

BOLANAS.COM - PSSI menyiapkan skenario tanpa pemain U-20 yang tak dilepas klub, jebolan timnas U-20 akan dititipkan ke Bhayangkara FC.

PSSI menyadari akan ada penolakan terhadap rencana mengumpulkan pemain timnas Indonesia U-20 dalam satu klub.

Rencana mengubah timnas Indonesia U-20 menjadi suatu klub itu kini diubah dengan menitipkan pemain kepada salah satu klub Liga 1.

Ketua umum PSSI Erick Thohir menyatakan telah menghubungi Bhayangkara FC untuk menampung pemain U-20 di Liga 1 musim depan.

Baca Juga: SEA Games 2023 - Indonesia Diperkuat Marselino, Malaysia Tak Bisa Pulangkan Wonderkid Sesama Liga Belgia

Masalahnya, pemain timnas Indonesia U-20 bukanlah para pemuda "pengangguran" yang tak memiliki klub.

Para pemain itu dapat bersaing dan terpilih dalam skuat Shin Tae-yong karena ditempa dan dibesarkan klub masing-masing.

Memang terdapat klub yang bakal senang hati memberikan pemain muda kepada PSSI, tetapi belakangan terbukti terdapat klub yang menolak keras melepas pemain.

Jika pada masa lalu klub mengaum keras saat pemusatan latihan berdurasi dua bulan, bisa dibayangkan resistansi apabila harus melepas selama satu musim penuh.

Baca Juga: Titik Terendah Karier Nadeo Argawinata: STY dan Teco Hilang Kepercayaan, Pengangguran Jelang Hari Raya

Manajer timnas Indonesia, Sumardji, menjelaskan mekanisme pengumpulan pemain dalam satu klub ini.

"Teknisnya adalah pemain U-20 ini dijadikan satu, diikat dalam satu klub dan ini lagi kita tentukan klubnya," ujar Sumardi (20/4/2023).

"Setelah jadi satu maka yang akan kita lakukan adalah mengupayakan untuk bisa menarik atau mengkoordinasikan dengan masing-masing klub (pemilik pemain) yang ada sekarang ini," sambungnya.

Sebagai contoh, klub mapan seperti PSM Makassar, Persija Jakarta, hingga Persib Bandung diprediksi tak akan mudah mengikuti kebijakan ini.

Deretan pemain seperti Muhammad Ferarri, Robi Darwis, hingga Ananda Raehan terbukti berkembang di tangan Thomas Doll, Luis Milla, dan Bernardo Tavares.

Sulit membayangkan klub-klub itu akan melepas pemain kunci kepada suatu klub, yang belum tentu memiliki sumber daya lebih baik.

PSSI terlihat mengakui adanya kelemahan dalam proyek ini, sehingga menyiapkan skenario cadangan.

"Kalau misalkan oleh klub yang bersangkutan ditahan atau dipergunakan dan tidak bisa ditransfer," ucap Sumardji.

Baca Juga: Muhammad Ferarri Di-endorse Indra Sjafri, Bukti Menit Main di Liga 1 Lebih Penting dari TC Jangka Panjang

"Maka mungkin ada alternatif lain dengan menambah pemain pengganti lain."

"Pengganti yang lain semua dari seluruh liga yang ada, Liga 1 dan Liga 2, ataupun mungkin bisa mengambil atau menyeleksi dari klub-klub yang ada."

"Mungkin juga ada Liga 3 atau mungkin dari akademi, dari hasil seleksi, sehingga bisa memenuhi kriteria untuk bisa membela timnas," pungkasnya.

Patut ditunggu bagaimana PSSI merealisasikan program yang tak dipakai di negara-negara maju ini.

Baca Juga: Sempat Digoda Klub Lain, Hansamu Yama Ungkap Alasan Bertahan Bersama Persija

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P