Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Itu tentu saja kemungkinan sangat bagus bagi Elkan, tetapi harus menuju klub yang tepat, lingkungan yang tepat, dan aspek-aspek yang tepat."
"Jika kami menemukan itu (klub tujuan) dan peluang mendapatkan satu tahun reguler di suatu tempat, itu yang kami cari," pungkasnya.
Satu tahun berselang, terungkap Elkan mendapatkan klub yang tepat pada paruh pertama, tetapi tidak pada paruh kedua.
Pada paruh pertama, Elkan "disekolahkan" di klub kasta empat Liga Inggris, Gillingham FC yang dibesut Neil Harris.
Bersama Gillingham FC, bek kidal itu menjadi salah satu pemain terbaik tim dengan mencatatkan 29 penampilan di semua ajang.
Pihak Ipswich segera melihat Elkan terlalu bagus untuk level League Two, dan memindahkannya ke klub lebih tinggi pada Januari.
Cheltenham FC yang merupakan klub papan tengah League One (satu kasta dengan Ipswich) menjadi klub yang dituju Elkan.
Sayangnya, ia tak menjalani masa peminjaman seperti halnya pada paruh pertama.
Hingga memasuki pekan ke-44, Elkan cuma bermain satu kali, alias kalah bersaing di kasta lebih tinggi!
Minimnya menit main Elkan di level klub sangat terlihat dari performa sang bek saat membela timnas Indonesia pada Maret.
Dalam laga FIFA Matchday melawan Burundi, terlihat ia bermain di bawah standar dan kalah terang dari Jordi Amat.
Dengan permainan memudar seperti ini, sulit membayangkan Ipswich akan melibatkannya di tim utama pada musim depan.
Jika Elkan kesulitan bersaing di kasta ketiga, apa jadinya jika ia bersaing dengan pemain-pemain top kasta kedua?
Namun sepak bola tak pernah sesederhana itu, dan pelatih Kieran McKenna barangkali akan memoles Elkan pada masa pramusim 2023/24.
Yang jelas, timnas Indonesia membutuhkan versi terbaik Elkan untuk ajang Piala Asia 2023 pada Januari mendatang.