Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Aidil Sharin memberi testimoni usai bekerja di Liga 1 aspek wasit sebagai satu-satunya noda sepak bola Indonesia.
Setengah musim bersama Persikabo 1973 cukup bagi Aidil Sharin untuk mengetahui buruknya kualitas wasit Indonesia.
Aidil Sharin menuntaskan Liga 1 2022/23 bersama Persikabo 1973 dengan torehan lumayan, yaitu peringkat 14 dengan koleksi 41 poin.
Pelatih asal Singapura itu masuk tepat pada putaran kedua, menggantikan pelatih kawakan Djadjang Nurdjaman.
Baca Juga: Rumor Ryo Matsumura Mendekati Kenyataan, Upaya Persija Gantikan Pemain Asing Penyakitan
Aidil menjadi orang yang tepat untuk menilai perkembangan sepak bola Indonesia dibanding negara tetangga.
Pelatih berusia 45 tahun itu berpengalaman melatih Home United di Liga Singapura, serta Kedah Darul Aman di Liga Malaysia.
Bersama dua klub raksasa negeri tetangga itu, Aidil beberapa kali berjumpa dengan wakil Indonesia di ajang Piala AFC.
Setelah menghadapi Persija Jakarta, PSM Makassar, dan Bali United, ia memutuskan suatu saat bakal bekerja di Indonesia.
Baca Juga: Setelah Drawing Enteng, Timnas Indonesia U-22 Paling Diuntungkan Jadwal Grup A
Kesempatan itu datang pada putaran kedua Liga 1 2022/23, saat Persikabo 1973 mendatangkannya untuk mengembalikan performa tim yang sempat berada di papan atas pada awal musim.
Dilihat dari poin yang diperoleh, Aidil terlihat gagal setelah mendapatkan poin lebih sedikit dibanding Djanur (18 berbanding 23).
Namun, ia terbukti dapat menciptakan beberapa momen magis, seperti saat membantai Persib Bandung di kandangnya pada laga terakhir.
Manahati Lestusen dan kawan-kawan melumat Persib besutan Luis Milla dengan skor 4-1 untuk memenangi derbi Jawa Barat.
Setelah musim berakhir, Aidil dapat menyampaikan kesan tentang setengah musim pertamanya di Indonesia.
“Saya suka dengan sepak bola Indonesia," tutur Aidil dikutip dari Kompas.com.
"Banyak sikap individu pemain yang bagus, banyak pelatih yang bagus," sanjungnya.
Hanya, Aidil juga merasakan apa yang dialami mayoritas pelatih Liga 1, yaitu buruknya kualitas wasit.
"Tapi yang harus diimprove lebih ke wasit," keluhnya.
"Itu jika diperbaiki Liga ini makin interesting,”
Sejauh ini belum terlihat upaya PSSI meningkatkan kualitas wasit, selain bekerja sama dengan BPJS Kesehatan asuransi korps pengadil.
Baca Juga: Jika Penyerang Tipe Targetman Tak Mempan, Indra Sjafri Masih Punya Irfan Jauhari sebagai False Nine