Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Namun pemain jebolan Liga 3 itu gagal memenuhi ekspektasi, dan digantikan Fajar pada babak kedua.
Bermain sebagai pengganti, Fajar bermain lebih baik dengan tubuh gempal nan eksplosifnya.
Ia lalu mencetak gol ciamik, berupa voli langka menyambut umpan silang Rio Fahmi, saat bola dibiarkan memantul tanah sebelum dihajar.
Performa ganas itu mendapat reward dari Indra Sjafri, berupa kepercayaan starter pada laga berikutnya melawan Myanmar.
Hasilnya, pemain kelahiran 29 Mei 2002 itu memperlihatkan ancaman secara konsisten, baik sebagai sayap kanan maupun sayap kiri.
Dari posisi sayap kanan, ia melepas umpan silang tajam yang dibuang bek Myanmar, lalu disambar Marselino Ferdinan untuk mencetak gol pertama.
Dari posisi sayap kiri, ia mendapatkan bola di depan kotak penalti, lalu mencetak gol sama spektakulernya dengan tembakan menyusur tanah.
Selain dua momen tersebut, Fajar juga berkali-kali menjadi pemain paling berbahaya bagi Garuda, mengalahkan winger satunya (Witan Sulaeman).
Baca Juga: Klasemen Grup A SEA Games 2023 - Timnas Indonesia ke Puncak, Satu Langkah Menuju Semifinal
Perubahan status Fajar, dari seorang pengganti menjadi starter, merupakan bagian dari perjalanan Indra Sjafri mencari tim terbaik tim.
"Rotasi untuk mencari 'dream team'," ucap Indra usai melawan Myanmar (4/5/2023).
"Makanya akan terus kami lakukan, periodisasi puncaknya pada semifinal dan final," tandasnya.
Tampak bahwa Indonesia bakal bergantung pada Fajar (selain Marselino) untuk dapat mengejar medali emas pertama sejak SEA Games 2021.
Baca Juga: Rotasi Bukan Berarti Memperlemah Tim, Indra Sjafri Buktikan Timnas U-22 Punya Cukup Amunisi di Bench