Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Piala Presiden terbukti menghalangi klub Indonesia mendekati klub Eropa, kini Persija dan Persebaya laris manis menjadi lawan laga pramusim.
Klub Indonesia kini leluasa menyusun agenda pramusim berkualitas menyambut Liga 1 2023/24 setelah Piala Presiden ditiadakan.
Agenda pramusim berkualitas tersebut berarti menyusun pertandingan sesuai kebutuhan tim, termasuk bertanding melawan klub top Eropa.
Persija Jakarta dan Persebaya Surabaya menjadi bukti teranyar bahwa klub Indonesia amat potensial untuk disasar klub Eropa.
Persija besutan Thomas Doll sedikit banyak telah "mengiklankan diri" pada pasar Eropa dengan mendatangkan sang pelatih dan sejumlah pemain top.
Skuat Persija musim lalu dilatih oleh eks juru taktik Borussia Dortmund, serta diperkuat sejumlah pemain jebolan Liga Champions Eropa.
Tak heran pada masa pramusim mendatang, Persija telah dihubungi klub benua biru untuk menjalani laga persahabatan.
"Rangkaian uji coba komersil sudah ada beberapa klub menghubungi, termasuk klub dari Eropa," ucap presiden Mohamad Prapanca.
Baca Juga: Rotasi Bukan Berarti Memperlemah Tim, Indra Sjafri Buktikan Timnas U-22 Punya Cukup Amunisi di Bench
"Baik melalui agen, maupun menghubungi secara langsung, Persija pun mengajak trofeo dengan klub lokal lainnya," jelasnya.
Situasi serupa menghampiri Persebaya, yang memiliki basis massa besar di Jawa Timur.
Klub asuhan Aji Santoso itu juga mendapat tawaran bertanding melawan klub top, bahkan beberapa nama sudah disebut.
"Jadi ada promotor pihak ketiga nawarin Persebaya main lawan tim Eropa," ungkap manajer Fans Relation Persebaya, Alex Tualeka (2/5/2023).
"Bocorannya dari Belanda, antara Feyenoord atau Ajax itu saya nggak tahu mana yang bakal ke sini."
"Ada empat tim yang sudah menawarkan ke sini, ada juga klub Serie A, klubnya Batistuta, Fiorentina, ada juga Everton dari Liga Inggris," urainya.
Semua kemungkinan di atas tak akan terjadi apabila PSSI dan PT LIB masih memaksakan Piala Presiden (atau turnamen sejenis) digelar.
Piala Menpora pada 2021 dan Piala Presiden pada 2022 terbukti hanya menjadi beban klub pada masa pramusim.
Baca Juga: Grup A SEA Games 2023 - Indonesia Belum Punya Lawan, Timor Leste Ternyata Bukan Tim Terlemah
Turnamen tersebut menggelar pertandingan dengan jadwal padat, serta hanya diikuti kalangan klub Liga 1 sendiri.
Lantaran klub (dan suporter) menganggap Piala Presiden layaknya turnamen kompetitif, terdapat banyak kasus pemain ngotot di turnamen itu, lalu kendor (atau cedera) di Liga 1.
Kini, klub Liga 1 dapat menyusun agenda pramusim sendiri dengan memperhatikan kelonggaran pertandingan, serta kualitas tim lawan.
Baca Juga: Sebelum Argentina, PSSI Pernah Datangkan Tim Sensasi Piala Dunia untuk Bantai Timnas Indonesia