Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Penyebab utama kekalahan telak tersebut yaitu Bima tak melakukan rotasi, meskipun harus melakoni empat laga dalam delapan hari.
BolaNas.com mencatat Bima hanya melakukan rotasi pada dua pemain gelandang serang, sehingga sisa sembilan posisi praktis diisi satu pemain.
Kesalahan terbesar Bima saat itu adalah tetap memainkan tim utama saat melawan tim terlemah Guam, yang berakhir dengan kemenangan 14-0.
Tujuh bulan berselang, Bima bisa jadi memberi tahu pengalamannya itu pada Indra Sjafri sebelum menghadapi Timor Leste.
Timor Leste sebelumnya diperkirakan sebagai tim terlemah Grup A SEA Games 2023, dan bakal menjadi lawan yang tepat untuk dijadikan ajang rotasi.
Nyatanya Timor Leste sanggup mengalahkan Filipina dengan skor 3-0 pada laga terakhir, sehingga rotasi tak bisa dilakukan sembarangan.
"Pada fase grup akan kami jadikan 11 terbaik," ucap Indra (4/5/2023).
"Ada jarak tiga hari, kami akan melakukan rotasi pemain dalam rangka mencari tim terbaik," tandasnya.
Baca Juga: Sebelum Argentina, PSSI Pernah Datangkan Tim Sensasi Piala Dunia untuk Bantai Timnas Indonesia
Indra sudah melakukan rotasi dengan mengganti empat starter pada laga melawan Myanmar, dibanding laga kontra Filipina.
Menghadapi Timor Leste yang lebih lemah, jumlah pemain yang dirotasi bisa diperbanyak.
Sebagai contoh, kiper cadangan Adi Satryo atau striker pelapis Titan Agung dapat diberikan kesempatan perdana sebagai starter.
Sebaliknya, pemain tak tergantikan seperti Marselino Ferdinan atau Rizky Ridho seyogianya mendapat jatah istirahat.
Tim utama dapa kembali diturunkan pada laga lebih berat melawan tuan rumah Kamboja pada Rabu (10/5/2023).
Baca Juga: Teka Teki Masa Depan Lionel Messi, Kapten Argentina Main Lawan Indonesia Sebelum Tentukan Klub Baru