Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

SEA Games Perlihatkan Ketidakmatangan Ferarri, Wajar Indra Sjafri Cuma Jadikan Dia Bek Cadangan

By Najmul Ula, Jumat, 12 Mei 2023 | 14:57 WIB
Muhammad Ferarri (kiri) serta sejumlah pemain sedang menjalani sesi latihan timnas U-22 Indonesia di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Jumat (21/4/2023) sore.

BOLANAS.COM - Muhammad Ferarri tereksploitasi pada laga timnas Indonesia U-22 melawan Kamboja, wajar Indra Sjafri tidak menjadikannya pemain utama.

SEA Games 2023 menjadi ajang yang tepat untuk mematangkan Muhammad Ferarri untuk menjadi bek tangguh di level internasional.

Timnas Indonesia U-22 telah melakoni empat pertandingan di fase grup, dengan Muhammad Ferarri cuma menjadi starter dalam dua laga.

Pada laga terakhir timnas Indonesia U-22 melawan Kamboja (10/5/2023), terlihat Muhammad Ferarri menjadi titik lemah di hadapan tim tuan rumah.

Baca Juga: Piala Asia 2023 - Waktu yang Salah Hadapi Jepang, Tim Samurai Sedang di Titik Tertinggi Sepanjang Sejarah

Sebagai latar belakang, Ferarri merupakan pemain termuda dalam skuat 20 pemain yang dibawa Indra Sjafri.

Bek kelahiran 21 Juni 2003 datang ke timnas U-22 dengan bermodalkan menit main melimpah di Persija, serta berstatus kapten timnas U-20.

Modal tersebut rupanya tak cukup bagi Indra Sjafri untuk menjadikannya bek utama timnas U-22.

Indra Sjafri terlihat memilih Rizky Ridho sebagai bek utama yang tak tergantikan dalam tiga laga awal, lalu menggilir tiga bek tengah lainnya.

Baca Juga: Grup D Piala Asia 2023 - Undian Terburuk Indonesia, Hadapi Tim Terbaik Asia dan Bentrok Lagi Lawan Vietnam

Bila dijabarkan hierarki bek tengah timnas U-22, maka urutannya menjadi: Ridho, Alfeandra Dewangga, Komang Teguh, Ferarri.

Saat melawan Kamboja, Ferarri memperlihatkan ketidakmatangan dalam membaca posisi pemain lawan dan menghitung situasi berbahaya bagi tim.

Pada babak pertama, Ferarri sudah mendapatkan kartu kuning akibat pelanggaran serius terhadap pemain Kamboja.

Berlanjut di babak kedua, ia sekali lagi melakukan pelanggaran berbahaya pada pertengahan babak, yang untungnya tidak diganjar kartu kuning.

Setelah dua pelanggaran berbuah tendangan bebas itu, Ferarri masih melakukan satu lagi sentuhan yang berakibat fatal.

Wasit menghukum penalti kepada Indonesia setelah Ferarri menghentikan pemain Kamboja yang hendak melaju bebas ke dalam kotak.

Ferarri lolos dari kartu kuning, tetapi membuat Indonesia berhadapan dengan tendangan 12 meter.

Beruntung Adi Satryo dapat mementahkan eksekusi penyerang Kamboja, berikut bola muntahnya, sehingga skor tetap 2-1 untuk kemenangan Indonesia.

Baca Juga: Hasil SEA Games 2023 - Imbang Lawan Thailand, Vietnam Tantang Indonesia di Semifinal

Sebagai bek, Ferarri terbukti terlalu ceroboh untuk melepaskan tekel sehingga berbuah pelanggaran dan merugikan tim.

Rawannya posisi Ferarri bisa dijelaskan dari perubahan peran yang dialaminya di level klub dan timnas.

Di Persija (dan timnas U-20), Ferarri bermain sebagai bek tengah-kanan dalam formasi tiga bek.

Peran ini membuat tugas Ferarri lebih ringan, karena punya dua bek tengah lebih senior yang siap membekingnya, yaitu Ondrej Kudela dan Hansamu Yama.

Sementara itu di timnas U-22, ia bermain dalam skema empat bek, di mana cuma terdapat Komang Teguh di depan kiper.

Pengalaman di SEA Games 2023 hanya akan membuat Ferarri menjadi lebih baik, terlebih ia akan kedatangan Rizky Ridho ke Persija pada musim depan.

Baca Juga: Beckham Putra Banggakan 'Show' Melawan Kamboja, Padahal Skillnya Gagal dan Bahayakan Gawang Indonesia

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P