Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Pratama Arhan mendapat kartu merah akibat tekel kasar berulang, itulah alasan tak bermain reguler di Tokyo Verdy.
Pihak Tokyo Verdy yang sedang memantau SEA Games 2023 barangkali tak akan senang dengan perkembangan Pratama Arhan.
Pratama Arhan diproyeksikan mengumpulkan menit main sebanyak mungkin di SEA Games 2023, sebagai modal mencari menit main di Liga Jepang.
Bek jebolan PSIS Semarang itu memang terbukti sangat berpengaruh bagi timnas Indonesia U-22, tapi masih memperlihatkan cela.
Baca Juga: Efek Domino Absennya Arhan, Taufany Pantas Jadi Starter Timnas Indonesia U-22 Hadapi Thailand?
Sepanjang SEA Games 2023, pelatih Indra Sjafri tampak mempercayakan pos bek kiri kepada Arhan.
Arhan melahap tiga pertandingan pertama fase grup, dan hanya diistirahatkan setelah tiket semifinal sudah di tangan.
Begitu tampil pada babak semifinal melawan Vietnam, Arhan sejatinya berkontribusi positif dalam aspek ofensif Garuda Muda.
Ia melepas dua lemparan jauh yang mengawali dua gol Komang Teguh dan Muhammad Ferarri, serta berkali-kali menyerang saat open play.
Namun Arhan memperlihatkan cela dengan terus melakukan tekel kasar yang dilakukan dengan timing tak tepat, sehingga selalu disambut peluit wasit.
Saat wasit mengeluarkan kartu kuning kedua pada menit ke-60, tak terhitung berapa pelanggaran yang dilakukan sang bek kiri.
Aspek defensif yang masih sembrono ini merupakan titik lemah Arhan yang mencegahnya bermain reguler di Tokyo Verdy.
"Yang menjadi masalah Arhan saat ini adalah bagian pertahanan," ucap direktur olahraga Tokyo Verdy Atsuhiko Ejiri (16/7/2022).
"Saya rasa Arhan perlu untuk lebih belajar lagi menguasai taktik individu pertahanan," jelasnya.
Saat Tokyo Verdy memberi satu-satunya kesempatan kepada Arhan pada musim lalu, pelatih Hiroshi Jofuku sampai menjauhkannya dari peran bertahan.
Melawan Tochigi SC, Arhan dimainkan sebagai winger kanan, alih-alih bermain di posisi berisiko seperti bek kiri.
Sejak saat itu, Tokyo Verdy tak pernah lagi memainkannya di laga resmi, dan hanya memberinya kesempatna pada laga uji coba.
Arhan kini cuma akan menonton pertandingan final melawan Thailand dari tribun penonton, lalu bakal kembali ke Tokyo Verdy.
Preseden pada tahun lalu, Arhan memperoleh debut tak lama setelah pulang dari tugas negara.
Tahun ini, Arhan sudah mendapat tekanan untuk hengkang dari Jepang apabila tak kunjung bermain reguler.
Baca Juga: Indonesia Untung Besar, Pelatih Thailand Akui Timnya Kelelahan Akibat Dua Kali Dirugikan Jadwal