Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sananta melanjutkan musim subur di Liga 1, dengan menyarangkan gol bernilai trofi top scorer di SEA Games 2023.
Striker kelahiran 27 November 2002 itu dua kali membobol Myanmar, sekali mengoyak jala Timor Leste, lalu menampilkan performa terbaik di laga final.
Melawan Thailand yang lebih superior, Sananta melesakkan dua gol pertama Indonesia pada babak pertama.
Ia menyambut lemparan jauh Alfeandra Dewangga dengan sundulan yang layak disandingkan dengan aksi Ryan Shawcross menyambut lemparan Rory Delap di Liga Inggris.
Pada gol kedua, kelenturan dan ketajamannya dalam melihat posisi kiper dan gawang bisa membuat orang keliru mengenali Sananta atau Ibrahmovic.
Menerima umpan lambung (bola drop ball yang kontroversial) Rizky Ridho, Sananta dalam keadaan berlari kencang dan berduel dengan Jonathan Khemdee.
Momen itu menghasilkan finishing luar biasa, dengan sepakan improvisasi Sananta lebih cepat dari ayunan kaki Khemdee, serta menenggelamkan kiper Thailand.
Ia sebelumnya juga mencetak gol sama indahnya pada awal musimg ke gawang Persib Bandung, menggunakan kaki kiri pada sentuhan pertama.
Baca Juga: RILIS LENGKAP - Permintaan Maaf Setengah Hati, FAT Mengaku Bersalah Tapi Tidak Menyebut Indonesia
Bisa dikatakan, Sananta memiliki kualitas ball-striking sangat tinggi, yang jarang dilihat dalam atribut striker Indonesia.
Kini Liga 1 memasuki bursa transfer menjelang musim 2023/24, Sananta tinggal memilih tawaran dari klub mana yang akan ia terima.
Persib Bandung sempat diisukan mendekati Sananta, dan kini petinggi Persis Solo terang-terangan menyatakan ia adalah striker berkualitas.
PSM sendiri dikabarkan sudah memberi kontrak berdurasi tiga tahun kepada Sananta.
Namun dengan terus beredarnya rumor menuju Persib atau Persis, bisa diartikan Sananta masih menimbang tawaran PSM itu.
Yang jelas, PSM akan menawarkan perjalanan mempertahankan Liga 1, serta sepak bola Asia dalam wujud Liga Champions atau Piala AFC.
Baca Juga: Main Efektif di SEA Games 2023, Wonderkid Persib Tak Layak Dibandingkan dengan Kuartet Persija