Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Indra Sjafri tidak mengambil langkah seperti Marcelo Bielsa, Leeds United membiarkan Aston Villa mencetak gol usai tudingan tidak fair play.
Timnas Indonesia U-22 menutup telinga saat pemain Thailand memprotes gol Ramadhan Sananta yang dinilai "curang".
Thailand hanya bisa menyalahkan diri sendiri usai takluk dengan skor 2-5 dari timnas Indonesia U-22 pada final SEA Games 2023, Selasa (16/5/2023).
Namun, pihak Thailand masih menganggap Indonesia bermain curang saat mencetak gol kedua melalui Ramadhan Sananta.
Baca Juga: Main Efektif di SEA Games 2023, Wonderkid Persib Tak Layak Dibandingkan dengan Kuartet Persija
Pada momen itu, wasit memberikan drop ball kepada Rizky Ridho, yang disambut tendangan lambung oleh sang kapten Garuda Muda.
Pemain Thailand tidak aktif bereaksi, terlihat dari bek pertama yang tak segera mengintersep bola.
Dalam keadaan itu Ramadhan Sananta mencium bau darah dan mengejar bola, lalu mengalahkan Jonathan Khemdee untuk menyentuh bola.
Sananta melepas tembakan akrobatik yang melewati Jonathan Khemdee dan kiper Thailand, lalu bergulir ke gawang kosong.
Baca Juga: Profil Ananda Raehan Alief, Raih 2 Gelar Juara di Musim Pertamanya Jadi Pemain Profesional
Khemdee setelah pertandingan menyatakan Sananta seharusnya membiarkan bola dikuasai pemain Thailand, bukannya menyambar untuk mencetak gol.
Sejumlah pemain Thailand melayangkan protes kepada wasit dan asisten wasit, tetapi sang pengadil bergeming dan menyatakan gol itu sah.
Dalam keadaan tim lawan memprotes sebuah gol dianggap tidak fair play, pihak Indonesia memiliki opsi mengakui hal itu.
Opsi berbesar hati mengakui gol tidak fair play itu pernah dilakukan pelatih legendaris Marcelo Bielsa saat menangani Leeds United.
Pada Divisi Championship 2019/20, Leeds United mencetak gol saat satu pemain Aston Villa tergeletak akibat cedera.
Pemain dan staf Aston Villa segera memprotes gol tersebut, yang tak bisa dianulir oleh wasit karena sudah terjadi.
Bielsa segera memutuskan gol itu bisa diduga tidak fair play, sehingga memerintahkan pemainnya untuk membiarkan Aston Villa mencetak gol balasan.
Alhasil, selepas kick off pemain Aston Villa dibiarkan membawa bola ke gawang Leeds tanpa ada halangan.
Baca Juga: Bursa Transfer Liga 1 - Moncer di SEA Games Justru Bikin PSM Merana, Ramadhan Sananta Makin Diminati
Momen lebih mirip terjadi pada Piala Skotlandia musim ini, saat Rangers bersua Parthik Thistle pada Februari lalu.
Dalam situasi bola fair play, seorang bek Thistle mencoba melepas bola ke pemain Rangers (seperti drop ball Ridho).
Namun pemain Rangers Malik Tillman justru merebut bola dari kaki pemain Thistle tersebut, dan melanjutkan aksinya dengan membobol gawang lawan (seperti Sananta).
Pelatih Rangers Michael Beale menyadari gol tersebut bisa diduga tidak fair play, sehingga memerintahkan timnya untuk membiarkan Thistle mencetak gol.
Alhasil, Thistel dapat segera mencetak gol karena tak ada pemain Rangers yang menghalanginya.
Mari berandai-andai Indra Sjafri memiliki kebesaran hati seperti Marcelo Bielsa atau Michael Beale dalam menyikapi protes Thailand.
Thailand bakal dibiarkan membobol gawang Ernando, lalu skor berubah menjadi 1-2.
Namun skenario itu tak terjadi, lantaran Indra Sjafri dan pemain Indonesia memilih berkukuh gol Sananta sepenuhnya fair.
Baca Juga: Mirisnya Thailand Akhiri Final dengan 7 Pemain, Gugur Satu Pemain Lagi Pertandingan Wajib Dihentikan