Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Indra Sjafri menerapkan taktik berbeda dibanding Shin Tae-yong, keputusan berani menghasilkan medali emas SEA Games 2023.
Shin Tae-yong boleh saja "mengirim" anak didik ke timnas U-22 Indonesia, tetapi Indra Sjafri berani menerapkan taktiknya sendiri.
Timnas U-22 Indonesia juga sejatinya menjadi kewenangan Shin Tae-yong, sedangkan Indra Sjafri cuma caretaker di SEA Games 2023.
Nyatanya, Indra Sjafri justru membalikkan prediksi dan melampaui Shin Tae-yong, dengan meraih medali emas SEA Games 2023.
Baca Juga: Situasi Berulang Bentrok Jadwal, Indra Sjafri Sekali Lagi Gantikan Shin Tae-yong di Timnas U-22?
Shin Tae-yong sempat mencicipi atmosfer SEA Games, yaitu pada edisi 2021 yang digelar Mei 2022 silam.
Saat itu, Garuda Muda yang ditambah tiga pemain senior cuma meraih medali perunggu, akibat kalah dari Thailand pada babak semifinal.
Padahal, Indra Sjafri tiga tahun sebelumnya sanggup mengantarkan Indonesia ke babak final SEA Games 2019, hanya untuk dikalahkan Vietnam.
Artinya, Indra Sjafri telah dua kali melampaui catatan Shin Tae-yong, yaitu medali perak (2019) dan medali emas (2023).
Baca Juga: Enam Besar Liga 1 Musim Lalu, Cuma Persib yang Tak Lolos Lisensi Liga Champions Asia
Satu yang menarik, Indra Sjafri menerapkan sistem berbeda dibanding Shin Tae-yong dalam melatih timnas Indonesia.
Shin Tae-yong sebagai pelatih asing dari Korea Selatan melihat Indonesia tak cukup solid saat menghadapi tim besar.
Oleh karena itu, ia memperkenalkan formasi tiga bek, baik di timnas senior, U-22, maupun U-20.
Dengan tiga bek tengah, Shin Tae-yong punya variasi formasi 3-4-3 atau 3-5-2, bergantung ketersediaan gelandang dan kualitas tim lawan.
Formasi tersebut terbukti bisa mengantarkan Indonesia meraih prestasi terbaik dengan menembus final Piala AFF 2020, lolos ke Piala Asia 2023, hingga menembus peringkat 149 FIFA.
Namun Indra Sjafri memilih meninggalkan Shin Tae-yong itu, dan menerapkan taktik pilihannya sendiri.
Pelatih asal Sumatera Barat itu menerapkan formasi 4-3-3, yang lebih familiar bagi pemain Indonesia karena menjadi preferensi kurikulum Filanesia.
Para pemain Garuda Muda yang selama ini digembleng taktik berbeda oleh Shin Tae-yong, tampak tak kesulitan beradaptasi dengan metode Indra Sjafri.
Sebagai contoh, Rizky Ridho dan Muhammad Ferarri berkembang dengan skema tiga bek di tangan Shin Tae-yong, tetapi tetap mampu tampil apik dengan skema empat bek.
Formasi 4-3-3 juga memunculkan dedicated gelandang bertahan, yang diperankan dengan baik oleh Alfeandra Dewangga di SEA Games 2023.
Indra dan STY sendiri diketahui berhubungan baik, terbukti dengan kunjungan Sang Oppa secara langsung ke Kamboja.
"Saya bekerja baik dengan Coach Shin dan saya selama tiga tahun sebagai direktur teknik membantu kelancaran kerja Coach Shin," ucap Indra dilansir dari BolaSport.com (15/5/2023).
"Kami sangat harmonis."
"Kita saling bertukar pikiran tentang tim dan kita juga silaturahmi, tetapi tidak menyangkut hal teknis," tandasnya.
Kontrasnya gagasan Shin dan Indra bakal semakin menciptakan pemain Indonesia yang kaya taktik dan cepat beradaptasi.