Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Akhirnya Medali Emas, Saatnya Tinggalkan Kebijakan Pemain Senior 'Turun Level' di Timnas U-22 Indonesia?

By Najmul Ula, Jumat, 19 Mei 2023 | 15:17 WIB
Skuad timnas U-22 Indonesia ketika melawan Thailand di final SEA Games 2023.

BOLANAS.COM - Timnas U-22 Indonesia akhirnya memenangi medali emas pertama setelah 32 tahun, PSSI bisa mulai mengubah target.

PSSI sepatutnya meniru langkah FAT (Thailand) dan VFF (Vietnam) selepas timnas U-22 Indonesia merengkuh medali emas SEA Games 2023.

PSSI mengerahkan pemain timnas senior dalam jumlah besar ke timnas U-22 Indonesia, yang berbuah dominasi atas para rival di SEA Games 2023.

Timnas U-22 Indonesia memang mengalahkan Vietnam dan Thailand di Kamboja, tetapi dua tim kuat itu menurunkan lebih sedikit pemain "senior".

Baca Juga: Pratama Arhan Ingatkan Vietnam soal Pengaruh Besar STY dalam Generasi Emas Indonesia Saat Ini

Pelatih Indra Sjafri memanggil 20 pemain dalam skuat timnas U-22, dengan jumlah pemain dengan caps timnas senior mencapai sembilan!

Indra Sjafri membawa para pemain reguler di timnas senior, seperti Rizky Ridho, Pratama Arhan, Marselino Ferdinan, hingga Witan Sulaeman.

Biarpun masih memenuhi syarat umur untuk tampil di timnas U-22, para pemain itu seharusnya tak berlaga untuk kompetisi yang lebih rendah.

Sebagai perbandingan, Thailand dan Vietnam menurunkan lebih sedikit pemain senior di SEA Games 2023 yang diperuntukkan bagi pemain kelahiran maksimal 2001.

Baca Juga: Marselino Ferdinan Kuasai Lini Tengah Indonesia Vs Thailand, Target Selanjutnya 'Sleding' Lionel Messi

Dalam starting XI laga final, cuma terdapat tiga pemain senior di kubu Thailand, yaitu Chatmongkol Rueangthanarot, Channarong Promsrikaew, dan Teerasak Poeiphimai.

Jika PSSI mengerahkan Marselino, FAT tak memanggil pemain U-22 terbaiknya, Suphanat Mueanta.

Secara teori, menurunkan pemain top untuk kompetisi "rendahan" tak akan mengembangkan sang pemain, karena ia tak mendapatkan lawan berkualitas.

Marselino Ferdinan tampil dominan di fase grup, tetapi tak mendapatkan apa-apa karena tim lawan berada satu level lebih rendah.

Di Eropa, telah ada kebiasaan tak menurunkan pemain yang sudah menembus level senior ke timnas kelompok umur.

"Vincent Kompany bermain mungkin dua laga untuk U-19, tiga laga untuk U-21, dan kemudian langsung ke timnas (senior) Belgia," ucap eks direktur teknik timnas Belgia Michel Sablon pada 2014.

"Kami tidak pernah mengambilnya lagi bahkan untuk bermain di laga besar (level junior)."

"Sekali mereka berhasil naik kelas, kami merasa mereka harus berkembang di level itu, bukan turun lagi," jelasnya.

Baca Juga: Situasi Berulang Bentrok Jadwal, Indra Sjafri Sekali Lagi Gantikan Shin Tae-yong di Timnas U-22?

Untuk alasan serupa, Jamal Musiala tak pernah turun untuk timnas Jerman U-21 atau Jude Bellingham tak pernah lagi bermain untuk timnas Inggris U-21, biarpun usia mereka mengizinkan.

Ke depan, PSSI bisa mengambil langkah modern itu demi memfokuskan tenaga pemain muda terbaik (Marselino dkk) untuk level tertinggi.

Keuntungan yang didapat, pemain terbaik tersebut mendapatkan istirahat untuk menyiapkan tenaga untuk timnas senior.

Rizky Ridho dan kolega seharusnya menikmati libur pascamusim, tetapi dipaksa bermain di SEA Games 2023 sehingga hanya akan beristirahat sebentar.

Keuntungan lain, PSSI memiliki pilihan pemain lebih banyak, lantaran mau memberi kesempatan untuk pemain kelas dua untuk turnamen sekelas SEA Games.

Baca Juga: Dipenuhi Pemain Polesan STY, Indra Sjafri Lampaui Sang Oppa dengan Formasi Berbeda di SEA Games 2023

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P