Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Pelatih timnas U-22 Indonesia, Indra Sjafri, memberikan pengakuan terkait prank peluit hingga blunder kartu merah wasit di final SEA Games 2023.
Laga timnas U-22 Indonesia kontra Thailand di final SEA Games 2023 dipenuhi dengan drama.
Salah satunya ketika Indra Sjafri beserta staf pelatih melakukan selebrasi dini pada menit ke-90+8.
Secara angka, waktu memang sudah melewati batas injury time tujuh menit dari wasit.
Baca Juga: Rekap Transfer Liga 1 - Permainan Senyap Sang Juara Bertahan dan Tiga Tim Promosi
Namun, rupanya wasit meniup peluit untuk tendangan bebas Thailand bukan mengakhiri laga.
Indonesia yang dalam kondisi unggul 2-1 justru tertekan lewat skema tersebut yang akhirnya berbuah gol Yotsakorn Burapha.
Dalam wawancara dengan Deddy Corbuzier, Indra Sjafri yang ditemani oleh Effendi Gazali memberikan pengakuan terkait selebrasi dininya tersebut.
Effendi Gazali yang menonton langsung pertandingan menyinggung soal aksi ofisial timnas ketika prank peluit.
Baca Juga: Bak Miniatur Timnas Indonesia, Skuad Persib Kian Mewah Diisi Lintas Generasi
"Sebetulnya waktu ada prank peluit, ada juga ofisial kita yang merasa waktu sudah habis,"
"kan ofisial kan boleh kan berjalan ke arah penonton kita kalau waktu sudah habis," terang Effendi Gazali.
"Harusnya kan jalannya dari kiri, karena merasa sudah habis jalan ke kanan dan lewat ke bench mereka, tetapi tidak disertai dengan tindakan tambahan," imbuhnya.
Tampaknya hal tersebut memicu emosi kubu Thailand hingga merayakan secara berlebihan ke arah bench Indonesia.
Baca Juga: Komentar Indra Sjafri soal Kolaborasi dengan Shin Tae-yong, Bukan Era Lokal Pride Lagi
"Waktu skor sudah 2-2, kita lihat betul orang yang kemudian minta maaf itu, begitu datang merayakan dan mencoba dilerai, begitu mau dilerai manajer, langsung dipukul manajernya. Komang dari belakang, mau bela manajer, langsung memukul," tutur Effendi.
Selain prank peluit, coach Indra Sjafri juga turut menimpali blunder wasit dalam memberi kartu merah.
Wasit Qasim Matar Ali Al Hatmi memberi kartu merah kepada pelatih kiper Sahari Gultom.
Ia dianggap menjadi provokator dalam kericuhan selepas gol Irfan Jauhari.
Baca Juga: Jadwal Timnas Indonesia Vs Argentina 2023, Begini Bocoran Jurnalis Negeri Tango
Indra Sjafri menyebut bahwa pelaku pemukulan sebenarnya adalah sekretaris Indra Sjafri.
Ia sedang mendapat perawatan dan yang dikartu merah justru Sahari Gultom karena memiliki postur mirip.
"Satu lagi, yang mukul, yang bikin masalah itu namanya Tegar, admin atau sekretaris saya," tutur Indra Sjafri.
"Dia lari dan ditandu itu tuh, yang kartu merah malah pelatih kiper saya (Sahari Gultom), karena wasit menganggap dia yang melakukan pemukulan."
"Sahari bilang itu bukan saya, Tegar kan sudah ditandu ke dalam dan sudah tak terlihat lagi orangnya."
"Yang benar-benar berbuat, sudah ditandu, sementara Sahari yang masih tersisa, yang mirip badannya, langsung dikasih kartu merah sama wasit," pungkasnya.
Meski penuh dengan drama, Indonesia pada akhirnya sukses memenangi pertandingan dengan skor 5-2 di Stadion Olimpik, Phnom Penh, Selasa (16/5/2023).
Medali emas ketiga pun didapatkan Indonesia di cabor sepak bola, sekaligus mengakhiri puasa selama 32 tahun.