Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Marselino Ferdinan menceritakan paruh musim pertama di Liga Belgia, beradaptasi dengan cepat di dalam dan luar lapangan.
Marselino Ferdinan memulai karier di Eropa jauh lebih baik dibanding para seniornya, jika melihat statistik awal di KMSK Deinze.
Wonderkid timnas Indonesia itu hijrah ke KMSK Deinze pada Februari, tanpa mengindahkan kritik PSSI dan Shin Tae-yong.
Hasilnya, Marselino dapat meroket lebih cepat tanpa "bantuan" Piala Dunia U-20 2023, yang akhirnya batal digelar di Indonesia.
Marselino memang tergolong kilat mencapai performa reguler di Liga Belgia, apalagi jika dibandingkan dengan para seniornya.
Egy Maulana Vikri misalnya, baru bermain reguler di FK Senica pada musim 2021/22, atau tiga musim setelah tiba di Eropa.
Bagus Kahfi bahkan lebih "parah", karena tak pernah bermain reguler selama 2,5 musim di Belanda dan Yunani.
Egy, Bagus, dan Witan Sulaeman kemudian pulang kampung ke Indonesia saat usia mereka baru menginjak awal 20-an, jauh lebih cepat dari yang diharapkan.