Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Salah satu pilihannya memang kita sedang coba akan rapat dengan Liga (atau federasi) Jerman."
"Untuk Jerman, kami sedang lihat CV untuk direktur teknik, jadi semua kita bikin fair dan transparan," jelasnya.
Jika benar demikian, PSSI berpotensi membuat Shin Tae-yong berkerut karena memburu direktur dari negara yang punya riwayat konflik.
Sepanjang Liga 1 musim lalu, Shin Tae-yong terlibat konflik dengan pelatih asal Jerman yang menangani Persija Jakarta, Thomas Doll.
Thomas Doll mengkritik metode Shin Tae-yong yang melatih timnas Indonesia dengan pemusatan latihan jangka panjang.
Persija sangat direpotkan oleh kebijakan pelatih Korea, sehingga kerap kali kekurangan pemain kala mengarungi Liga 1.
Dari berbagai pernyataan Doll, ia menekankan metode ala Shin Tae-yong itu tak dikenal di tempat ia berasal.
"Percaya sama saya di Eropa di Amerika Selatan tidak ada TC panjang, karena semua (pemain) tampil di liga utamanya," ujar Doll suatu waktu.
"Mungkin di Korea Selatan agak berbeda."
Seperti diketahui, Doll merupakan eks penggawa timnas Jerman dan melewati fase kepelatihan di bawah federasi sepak bola Jerman (DFB).
Mendatangkan direktur teknik dari DFB, seakan menunjuk sosok yang memiliki pemahaman serupa seperti Doll.
Direktur asal Jerman yang akan direkrut PSSI, kemungkinan besar memiliki pemahaman segaris dengan Doll, atau pelatih Eropa yang kritis seperti Bernardo Tavares.
Dengan sendirinya, Shin Tae-yong bakal mendapatkan satu lagi sosok yang berbeda pendapat dengannya, kali ini bukan dari klub, melainkan dari tubuh PSSI itu sendiri.