Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

PT LIB Ungkit Liga Inggris saat Putuskan 6 Pemain Asing di Liga 1, Perbandingan Tidak Apple to Apple

By Najmul Ula, Minggu, 28 Mei 2023 | 04:30 WIB
Newcastle United bermain imbang melawan Leicester CIty dalam lanjutan LIga Inggris 2022-2023.

BOLANAS.COM - PT LIB membandingkan Liga 1 dengan Liga Inggris saat putuskan regulasi pemain asing, pemain lokal Indonesia makin terancam.

PT LIB dan PSSI harus bekerja lebih keras untuk menyandingkan Liga 1 dan Liga Inggris, seturut regulasi pemain asing teranyar.

Liga 1 2023/24 akan dijalankan dengan enam pemain asing, lima dari negara mana pun dan satu dari negara Asia Tenggara.

Jumlah tersebut merupakan peningkatan drastis dibanding musim lalu, saat Liga 1 cuma menerapkan kuota 3+1 untuk pemain impor.

Baca Juga: PSSI Cari Dirtek Jerman, Kabar Buruk bagi Shin Tae-yong yang Pernah Bermusuhan dengan Pelatih Didikan DFB

Direktur utama PT LIB, Ferry Paulus, menerangkan kebijakan itu bertujuan menaikkan kualitas kompetisi.

Ferry Paulus juga mencontohkan Liga Inggris, yang bisa menjadi kompetisi termewah dunia dengan pemain asing lebih banyak dari pemain lokal.

"Sebenarnya kalau kita lihat kalau sasarannya prestasi, di Inggris itu kita lihat pemain lokalnya tinggal satu," ucap Ferry dikutip dari BolaSport.com (26/5/2023).

"Justru kita memang harus sama-sama mendapat transfer knowledge dari pemain asing yang bertambah, 5 plus 1."

Baca Juga: Tokyo Verdy Mengangkasa di J2 League, Pratama Arhan Tetap Sulit Tembus Starter Meski Berstatus Juara Asean?

"Enggak ada protes (dari klub), bisa semuanya, karena regulasi yang baru di AFC itu lima plus satu," tegasnya.

Dengan mengungkit Liga Inggris, Ferry Paulus (dan Erick Thohir) harus bersiap mencermati apa yang dilakukan FA untuk menyiapkan pemain lokal agar bisa bersaing.

Bila melihat Premier League, kompetisi itu cuma mewajibkan delapan pemain homegrown dalam daftar 25 pemain untuk satu musim kompetisi.

Namun minimnya ruang di Premier League, diimbangi dengan penyediaan kompetisi di level junior maupun level senior.

Premier League memiliki dua kasta kompetisi Premier League 2, yang digelar untuk tim dengan kelompok umur U-21.

Selain itu, masih ada Professional Development League untuk kelompok umur U-18.

Bandingkan dengan Liga 1, yang musim lalu gagal menggelar kompetisi EPA U-20 dengan dalih Tragedi Kanjuruhan.

Kompetisi EPA U-16 dan U-18 pun digelar cuma dalam hitungan tiga bulan, sehingga pemain belia kekurangan kompetisi.

Baca Juga: Hanno Behrens Tak Bisa Diharapkan, Persija Hubungi Ryo Matsumura Sejak Dia Masih Pemain Persis Solo

Di level senior, FA menggelar empat kasta kompetisi profesional, juga kompetisi amatir nasional bertajuk National League.

Bandingkan dengan Indonesia, yang cuma punya Liga 1 sebagai kompetisi profesional pada musim lalu.

Liga 2 yang seharusnya diselesaikan, justru dihentikan dengan dalih, lagi-lagi, Tragedi Kanjuruhan.

Apabila PSSI dan PT LIB hendak mengurangi porsi pemain lokal di kasta tertinggi, kebijakan itu harus diikuti dengan penyediaan kompetisi di level di bawahnya.

Dalam kondisi ideal, bakal ada kompetisi U-20 atau kompetisi cadangan berdurasi satu musim penuh, serta Liga 2 dijalankan dengan satu musim penuh.

Dengan kata lain, kebijakan 6 pemain asing di Liga 1 2023/24 bisa menjadi blunder apabila PSSI tetap tak mampu menggelar kompetisi lain selain kasta tertinggi.

Baca Juga: Asnawi 'Gugur' saat Coba Hentikan Jawara Korea, Kini Diistirahatkan Jeonnam Dragons Jelang FIFA Matchday

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P