Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Shin Tae-yong meraih ketenaran di Piala Dunia 2018, saat melatih timnas Korea Selatan di ajang terakbar milik FIFA.
Saat itu, timnas Korea Selatan dibawanya mengalahkan Jerman dengan skor 2-0 pada laga terakhir fase grup.
Timnas Jerman kala itu berstatus sama dengan Argentina saat ini, yaitu juara bertahan Piala Dunia.
Der Panzer besutan Joachim Loew merupakan kampiun Piala Dunia 2014, sehingga datang ke Piala Dunia 2018 dengan optimisme tinggi.
Nyatanya, Manuel Neuer dan kawan-kawan takluk dari Son Heung Min cs akibat sering membuang peluang dan blunder di lini belakang.
Lima tahun setelah momen magis itu, Shin Tae-yong berkesempatan sekali lagi menjajal sang jawara Piala Dunia.
Apabila Jerman sudah berjarak empat tahun dari raihan titel, Argentina baru enam bulan silam merengkuh trofi.
Artinya, Argentina masih berada di level tertinggi, tidak seperti Jerman besutan Loew yang mengalami berbagai pergolakan.
Shin Tae-yong pun kini memiliki sumber daya lebih rendah ketimbang saat menjumpai Jerman.
Korea Selatan memiliki sejumlah pemain reguler di kompetisi Eropa, sedangkan Indonesia praktis cuma mempunyai pemain naturalisasi sebagai jebolan level elite.
Jadi, keajaiban yang bakal diciptakan Shin Tae-yong jika Indonesia membungkam Argentina, akan lebih besar dibanding Korea Selatan melumat Jerman.