Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Brazil ingin bertanding tetapi saya tidak mau karena ini bukan waktunya," ucap Presiden FAM Datuk Hamidin dikutip dari Berita Harian.
"Saya mau melakukan itu kalau untuk pertunjukan, tetapi ini bukan waktunya dan Kim Pan-gon tidak mau," terangnya.
"Kalau hanya bermain untuk (naikkan) popularitas, mereka boleh mencari tim lain."
Dengan kata lain, Malaysia untuk sementara hanya mau bertanding melawan sesama negara medioker.
Malaysia saat ini menduduki peringkat FIFA 138, dengan calon musuh di FIFA Matchday mendatang, Papua Nugini, cuma berada di peringkat 159.
Pemahaman FAM tersebut dapat diartikan, Malaysia ingin mendaki ranking sedikit demi sedikit, untuk kemudian berani menantang tim besar pada masa depan.
Pelatih Kim Pan-gon juga berargumen, Faisal Halim dan kawan-kawan lebih membutuhkan pertandingan dengan lawan sepadan agar bisa berekspresi di lapangan.
Andai melawan tim elite semacam Argentina atau Brasil, kesempatan berekspresi akan terbatas karena permainan akan dikuasai sepenuhnya oleh tim lawan.
"Saya punya hubungan baik dengan Argentina dan mereka juga mengundang kita," terang Datuk Hamidin lagi.
"Tetapi Kim Pan-gon tidak mau, kalau mau adakan persahabatan, harus pasukan yang realistis," pungkasnya.
Adapun di pihak PSSI, Erick Thohir beranggapan Indonesia perlu menunjukkan pada dunia sanggup menghelat laga besar di level dunia.
Kapabilitas Indonesia memang sedang tercoreng akibat Tragedi Kanjuruhan dan pembatalan Piala Dunia U-20 2023, dan PSSI berniat memoles citranya.
PSSI atau FAM yang benar? ranking FIFA menunjukkan Malaysia lebih unggul dibanding Indonesia.