Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Saya punya hubungan baik dengan Argentina dan mereka juga mengundang kita.
"Tetapi Kim Pan-gon tidak mau, kalau mau adakan persahabatan, harus pasukan yang realistis," pungkasnya.
Malaysia saat ini bertengger di peringkat FIFA 138, lebih tinggi 11 anak tangga dari Indonesia.
Realita itu didapat dari rutinitas Harimau Malaya menggelar pertandingan saat jeda internasional, juga pemilihan lawan yang tepat.
Kim Pan-gon dan FAM tampak cermat memilih lawan, dengan menolak tawaran negara kuat semacam Argentina atau Brasil.
Pemilihan lawan tersebut didasarkan dua tujuan, yaitu kemampuan Malaysia bersaing, serta kemampuan Malaysia naik peringkat.
Apabila Arif Aiman dan kawan-kawan dibenturkan dengan Lionel Messi cs, jelas dua tujuan tersebut tak akan tercapai.
Malaysia tak akan bisa berbicara banyak di hadapan Argentina, dan kemungkinan hanya menumpuk pemain agar kebobolan sesedikit mungkin.
Apabila pada akhirnya kalah (probabilitas sangat besar), tak ada untungnya untuk misi mendaki ranking FIFA.
Namun dengan pemilihan lawan Kepulauan Solomon (peringkat 134) dan Papua Nugini (159), dua tujuan di atas akan tercapai.
Malaysia di atas kertas dapat tampil ekspresif di hadapan Kepulauan Soloman dan Papua Nugini, bahkan bisa bermain dominan.
Andai meraih kemenangan, poin tambahan akan didapat dan ranking FIFA pun akan merembet naik.
Kelak apabila ranking FIFA dirasa cukup tinggi dan pemain besutan Kim Pan-gon sudah cukup jam terbang, Argentina dan Brasil bisa dipanggil.
Sementara itu di kubu PSSI, Shin Tae-yong menganggap timnas Indonesia membutuhkan pertandingan berkualitas menjelang Piala Asia 2023.
FAM dan PSSI sama-sama melakukan langkah yang tepat, walaupun publik Malaysia berhak iri dengan Indonesia.
Baca Juga: Jadwal Liga 1 2022/23, PSSI Era Erick Thohir Bikin Kompetisi Indonesia Jadi Terlama di Dunia?