Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sergio Van Dijk memang menjadi striker tajam di Liga Australia sebelum hijrah ke Persib Bandung.
Van Dijk tercatat mencetak 24 gol dalam 47 laga untuk Brisbane Roar, serta 24 gol dalam 53 laga untuk Adelaide United.
Sosok yang kini berusia 40 tahun itu bermain 34 kali untuk Postecoglou di Brisbane Roar, dengan 16 gol dan tiga assist.
Statistik tersebut terbilang sedikit, lantaran Van Dijk segera hijrah setelah musim pertama Postecoglou di sana.
Tiga tahun setelah dilatih Postecoglou, Van Dijk menjalani naturalisasi dan mencatatkan debut untuk timnas Indonesia pada 23 Maret 2013.
Van Dijk boleh pergi, tetapi Postecoglou kembali berjumpa personil dari Indonesia, kali ini bahkan berwujud pemilik klub.
Pada Oktober 2011, Grup Bakrie asal Indonesia mengakuisisi mayoritas saham Brisbane Roar, sebelum mencaplok 100 persen saham pada Februari 2012.
Postecoglou mengundurkan diri dari Brisbane Roar pada April tahun itu, setelah mengantalkan titel A-League dua musim beruntun.
Baca Juga: Ange Postecoglou, Pelatih Anyar Tottenham Hotspur Ternyata Punya 'Hubungan' dengan Pratama Arhan
Dengan kata lain, pelatih yang kini menangani Spurs pernah bekerja untuk orang Indonesia!
Sejak perjumpaan dengan Van Dijk dan Bakrie di Brisbane Roar, ia kemudian melanglangbuana sebagai pelatih timnas Australia, Yokohama F Marinos, hingga Glasgow Celtic.
1,5 dekade sejak memoles calon striker timnas Indonesia, Postecoglou bakal membawahi Harry Kane.
Trivia lain, Postecoglou menangani Theerathon Bunmathan di Yokohama F Marinos, dan sang bek kiri Thailand merupakan mentor Pratama Arhan.
Baca Juga: Liga Inggris Punya Community Shield, PSSI Buka Musim Baru dengan Play-off Liga Champions Asia