Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pada titik ini Ilija Spasojevic yang sedari dulu bertipe targetman tampak dimakan usia dan tak pernah menampilkan kelincahan.
Pada suatu momen babak pertama saat Privat Mbarga berhasil melepas umpan silang rendah kepada Spaso, sang striker menyambutnya dengan kaku.
Seorang striker dengan agility lebih baik akan dapat menemukan cara untuk melakukan finishing, tetapi Spaso mencoba backheel yang tak diimbangi kelenturan tubuh.
Alhasil Spaso seperti striker yang kaku menggerakkan tubuh, dan bola cuma tersentuh minimalis.
Pada babak kedua saat PSM mulai menemukan ritme, Spaso pula yang membuat tim lawan berhasil mencetak gol.
Lagi-lagi tak cukup lentur saat mencoba membuang bola, sapuannya justru mengarah ke gawang sendiri pada menit ke-69.
Pelatih Teco tak menyalahkan kaptennya atas insiden itu, dan rekan setimnya juga meminta Spaso untuk bangkit.
"Babak kedua, kami kurang beruntung lawan PSM, kami cetak gol bunuh diri," ujar Teco dikutip dari BolaSport.com.
"Tapi pemain tidak ada pemain yang mau bunuh diri ya, hanya kurang beruntung," jelasnya.
Kekakuan Spaso di atas barangkali yang membuat Shin Tae-yong tak pernah menjadikannya striker utama di timnas Indonesia.
Di Piala AFF 2022 silam, Shin Tae-yong memilih Dendy Sulistyawan sebagai ujung tombak nomor satu.
Spaso yang akan berusia 36 tahun pada 11 September mendatang itu tampak harus puas cuma menjadi pilihan utama di klub, dan tidak untuk timnas.
Baca Juga: Pelatih Tottenham Ange Postecoglou Ternyata Pernah Poles Pemain Timnas Indonesia, Siapa?