Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Keputusan Messi di atas dapat dimaklumi, lantaran kadar pertandingan Argentina vs Indonesia yang tergolong "tidak penting".
Argentina sudah menjuarai Piala Dunia 2022, sehingga bisa dikatakan Messi telah menyelesaikan seluruh misi kariernya.
Semua pertandingan yang dirancang AFA sejak kejadian bersejarah di Qatar juga tergolong enteng.
Laga FIFA Matchday pada Maret dilangsungkan dengan dua tim lawan kurcaci, yaitu Panama (2-0) dan Curacao (7-0).
Dua laga FIFA Matchday pada Juni ini juga dipilih untuk mengarak tim Tango ke belahan dunia lain, yaitu China (melawan Australia) dan Indonesia.
Messi llegó a Beijing y generó una revolución. Información exclusiva: Está pensado que solo juegue el primer partido ante Australia, con lo cual, no viajaría a Indonesia para el partido del 19 de junio.
— Leo Paradizo (@leoparadizo) June 10, 2023
Empat laga tersebut, yaitu melawan Panama, Curacao, Australia, dan Indonesia, hanya berstatus persahabatan.
Tak ada aspek kompetitif dalam empat laga tersebut, hanya pihak AFA yang memilih lawan lemah untuk menegaskan dominasi Argentina.
Di antara empat lawan, Indonesia juga yang paling kerdil, lantaran menduduki ranking terendah, 149.
Selain aspek tim lawan, Messi juga perlu memperhatikan kondisi fisiknya sendiri yang sudah berusia lanjut.
Ia akan berulang tahun ke-36, sehingga setiap masa libur akan berharga bagi recovery tubuhnya.
Dengan mengakhiri agenda lebih cepat (cuma melawan Argentina), Messi dapat menyegerakan libur untuk bersiap mengarungi musim depan.
Biarpun Messi tak akan lagi berkompetisi di level tertinggi (ia memilih Inter Miami), itu tak mengurangi kebutuhan tubuhnya akan rehat.
Jadi, biarlah pemenang "war" tiket timnas Indonesia vs Argentina cuma menyaksikan bintang tersisa dalam skuat Lionel Scaloni.