Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Build up yang dibangun dari belakang dapat menciptakan peluang hingga depan, dua kali berasal dari flick di dalam kotak, dua-duanya diakhiri sepakan lemah Marselino Ferdinan dan Dimas Drajad.
Ada pula peluang dari umpan lambung ke belakang garis, yang disambut sepakan bukan lob oleh Dimas Drajad.
Berbagai peluang terus terjadi, seperti tembakan jarak jauh Asnawi Mangkualam (diblok bek) dan Marselino Ferdinan (diamankan kiper).
Babak pertama diakhiri dengan momentum milik Indonesia, sementara Palestina dihantui ketidaktenangan dari lini tengah dan depan.
Momentum itu dilanjutkan pada babak kedua, dengan debut manis Rafael Struick diakhiri lebih cepat.
Yakob Sayuri sempat mendapat peluang menganga dari sayap kanan, dan Ricky Kambuaya dari sayap kiri.
Dua-duanya bisa dicegah bek lawan akibat kurangnya kecepatan dalam finishing kaki lemah.
Sayangnya tenaga pemain tak cukup kuat untuk bermain tempo tinggi hingga 90 menit penuh, dan paruh akhir babak kedua praktis sepi peluang.
Indonesia tak lagi cepat di sektor sayap, walau Shin Tae-yong sudah menyegarkan personil dengan memasukkan Saddil Ramdani dan Witan.
Laga berakhir dengan skor 0-0, walau Indonesia berhak merasa "menang" dengan segala peluang yang didapatkan.
Susunan pemain:
Timnas Indonesia: 26-Syahrul Trisna; 14-Asnawi Mangkualam, 30-Elkan Baggott, 12-Pratama Arhan, 5-Rizky Ridho, 23-Marc Klok, 7-Marselino Ferdinan, 15-Ricky Kambuaya, 2-Yakob Sayuri, 9-Dimas Drajad, 27-Rafael Struick (45' Dendy Sulistyawan).
Pelatih: Shin Tae-yong.
Timnas Palestina: 22-Rami Hamada; 5-Mohammed Saleh, 17-Mousa Farawi, 14-Samer Jondi, 4-Yaseer Hamed, 23-Attaa Jaber, 13-Mahmoud Nasser, 3-M Rashid, 8-M Iyad Ghaleb (46' Islam Batran), 9-Tamer Seyam, 19-Mahmoud Wadi (63' Saleh Chihadeh).
Pelatih: Makram Daboub.