Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Shin Tae-yong memainkan tiga striker, yaitu Struick di kiri, Yakob Sayuri di kanan, yang mengapit Dimas Drajad.
Serangan Indonesia lebih banyak diarahkan melalui sektor kiri, dengan Elkan Baggott dan Pratama Arhan menjalin koneksi apik dengan Struick.
Struick menampilkan workrate tinggi dengan selalu menekan bek lawan yang menguasai bola.
Ia juga beberapa kali bermain umpan satu-dua, serta sempat melepas shooting kaki kiri yang diamankan kiper.
Berkat performa apiknya, nama "Rafael Struick" langsung trending di Twitter selepas babak pertama.
Shin Tae-yong juga tak lupa menyanjung wonderkid yang membawa pendidikan sepak bola Belanda itu.
"Rafael dan Ivar memang debut pertama kali sebagai pemain timnas Indonesia," ucap Shin dikutip dari BolaSport.com.
"Sangat baik, performa kedua pemain ini, apalagi masih muda dan jauh-jauh datang ke Indonesia."
"Mereka menunjukkan apa yang harus ditunjukkan di pertandingan kali ini," tandasnya.
Dengan performa apik di atas, Struick seharusnya layak untuk melanjutkan penampilan hingga babak kedua.
Sayangnya Shin Tae-yong berkehendak lain, dan justru menariknya keluar setelah turun minum.
Keputusan itu membuat serangan Indonesia berkurang menjelang akhir pertandingan, pertanda penyerang pengganti tidak bermain di level yang sama.
Keputusan Shin Tae-yong tersebut bisa jadi disebabkan laga berikutnya yang berlangsung lebih berat.
Indonesia akan menghadapi Argentina, yang memiliki barisan bek kelas dunia seperti Cristian Romero, Nicolas Otamendi, hingga Nicolas Tagliafico.
Tenaga Struick kemungkinan disiapkan untuk mengoyak pertahanan tim Tango, dan Palestina cukup dilawan dengan Witan Sulaeman serta Saddil Ramdani.
Kini publik dapat menunggu performa apik berikutnya dari Struick dalam laga lebih berat mendatang.
Baca Juga: Indonesia Tampil Dominan Melawan Dua Tim 100 Besar Dunia, Garuda Tak Pantas Duduk di Ranking 149?