Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Gol ketiga yang dicetak Safawi Rasid bahkan disanjung media internasional, BR Football, cukup pantas untuk diganjar Puskas Award.
Gol tersebut bermula dari kontrol Safawi di tepi kotak penalti, lalu membalikkan badan tanpa membuat bola menyentuh tanah. Aksi tersebut diakhiri sepakan voli yang diarahkan ke tiang jauh gawang Kepulauan Solomon.
"Tambahkan gol Safawi Rasid-nya Malaysia ke daftar Puskas Award," tulis BR Football di Twitter.
Sementara itu di Indonesia, jangankan bersaing dalam kandidat gol Puskas, Garuda bahkan tak mampu mencetak gol di FIFA Matchday.
*adds Malaysia's Safawi Rasid to the Puskas list* (via @ASTROARENA) pic.twitter.com/EZp4J5UCns
— B/R Football (@brfootball) June 14, 2023
Kegagalan Indonesia tersebut bukannya tanpa usaha, mengingat enam shot on target dan 59 persen penguasaan bola atas Palestina.
Hanya saja Yakob Sayuri cs tak memiliki ketenangan dan ketajaman di depan gawang, sehingga tak cukup untuk mengoyak jala lawan.
Dimas Drajad dan Marselino Ferdinan sempat mendapat peluang menembak di dalam kotak pada babak pertama, tetapi justru diarahkan lemah ke kiper.
Dimas Drajad juga sempat berhadapan satu lawan satu dengan kiper, hanya untuk sepakannya tidak diarahkan lob.
Pada babak kedua, giliran Yakob dan Ricky Kambuaya yang melepas tembakan menggunakan kaki lemah yang diblok bek lawan.
Pelatih Shin Tae-yong turut menyesalkan kegagalan mencetak gol, yang membuat Indonesia sulit mengejar kenaikan ranking.
"Dalam hal performa, para pemain tampil sangat baik untuk hari ini, tetapi disayangkan saja soal skor," ucap Shin.
"Seharusnya kami bisa cetak dua sampai tiga gol hari ini," sambungnya.
Kembali ke Puskas Award, Malaysia pernah memiliki pemenang penghargaan FIFA itu pada 2016, yaitu Faiz Subri.