Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Timnas Indonesia perlu menaikkan level untuk menghentikan Argentina, performa seperti melawan Palestina tak akan cukup.
Timnas Indonesia boleh merasa tampil bagus saat meladeni Palestina, tetapi itu tak akan cukup menghentikan Argentina.
Palestina tampil di bawah tekanan timnas Indonesia dan sanggup memaksakan skor 0-0 pada laga FIFA Matchday, Rabu (14/6/2023).
Selanjutnya, giliran Argentina yang akan menguji kesolidan timnas Indonesia, Senin (19/6/2023).
Line up pilihan Shin Tae-yong tergolong mengejutkan, dan jelas bakal memerlukan lebih banyak kualitas.
Starter vs Palestina: Syahrul Trisna; Asnawi Mangkualam, Elkan Baggott, Pratama Arhan, Rizky Ridho, Marc Klok, Marselino Ferdinan, Ricky Kambuaya, Yakob Sayuri, Dimas Drajad, Rafael Struick.
Di antara 11 starter di atas, praktis hanya Dimas Drajad dan Yakob Sayuri yang tampil tak memenuhi ekspektasi.
Mereka memang mengerjakan tugasnya dengan baik sebagai barisan pressing pertama dan barisan serangan terakhir, tetapi tak klinis di depan gawang.
Ricky Kambuaya juga secara mengejutkan dipilih menjadi starter, dan rupanya membayarnya dengan performa lumayan.
Adapun lima pemain yang dimasukkan pada babak kedua meliputi Edo Febriansyah, Ivar Jenner, Witan Sulaeman, Dendy Sulistyawan, dan Saddil Ramdani.
Di antara lima substitusi itu, praktis tak ada yang benar-benar memberi pengaruh positif.
Witan dan Saddil untuk saat ini merupakan "downgrade" dari Struick dan Yakob.
Edo Febriansyah, walaupun melakukan sejumlah pergerakan menarik, tetapi berada di bawah Pratama Arhan, apalagi Shayne Pattynama.
Ivar Jenner memberikan tipe gelandang kembar dengan Marc Klok, dan tak cukup menit main untuk mengutak-atik Palestina.
Untuk melawan Argentina, agaknya Shin Tae-yong perlu memperbanyak pemain di lini belakang dan mengorbankan jumlah pemain di lini serang.
Pratama Arhan bisa dicadangkan untuk memberi tempat pada Shayne Pattynama.
Ivar Jenner, ketimbang Ricky Kambuaya, diperlukan untuk menandingi Rodrigo De Paul.
Baca Juga: Indonesia Tampil Dominan Melawan Dua Tim 100 Besar Dunia, Garuda Tak Pantas Duduk di Ranking 149?
Yakob Sayuri, seberapa kencang pun ia di sayap kanan, perlu memberi tempat bagi Jordi Amat untuk membentuk tiga bek.
Pergantian pemain pada babak kedua pun harus dilakukan lebih cermat, agar tak memunculkan pengganti tak produktif seperti kemarin.
Shin Tae-yong sendiri tak memaksakan target menang (atau bahkan imbang) kepada tim Garuda dalam laga kontra Argentina.
"Saya akan berikan pesan ke pemain agar bisa berusaha semaksimal mungkin," ucap Shin.
"Kalau target saya juga bingung," tuturnya.
Target terbaik bagi Indonesia, barangkali hanyalah mencegah Argentina mencetak gol dengan sesuka hati.