Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Mengingat kick off Liga 1 hanya berjarak dua pekan, peluang juara Persija pada musim depan bisa mengecil apabila tak kunjung melengkapi pemain.
Dalam situasi krisis ini, suporter Persija justru dibuat kecewa dengan kemunculan seorang pemain asing familiar di markas klub.
Beredar di media sosial, striker Kroasia Marko Simic tengah berlatih di lapangan indoor dalam kompleks latihan Persija.
Kedatangan Simic di markas klub telanjur diartikan sebagai "panic buying" (pembelian panik) pihak klub untuk mengatasi krisis pemain asing.
Di bursa transfer Eropa, panic buying disematkan pada pergerakan transfer tiba-tiba terhadap pemain yang tak memiliki kualitas mumpuni.
Dalam kasus Simic, ia terhitung menjadi pengangguran sejak dilepas klub Serbia Radnicki 1923 pada Januari silam.
Selama enam bulan di klub tersebut, Simic cuma bermain enam kali dengan koleksi hanya satu gol.
Ditambah performa merosot sang striker pada musim terakhir di Persija pada 2021/22, dapat dikatakan ia bukan lagi striker buas seperti lima tahun silam.
Baca Juga: Lempar Tanggung Jawab, Shin Tae-yong Anggap Finishing Mandul Bukan Salah Pelatih Timnas Indonesia
Lebih dari itu, Simic juga merusak hubungannya dengan The Jakmania setelah menggugat klub di pengadilan FIFA.
Pihak FIFA kemudian memenangkan Simic atas sengketa pemotongan gaji semasa pandemi Covid-19, dan dalam putusannya, terkuak insentif besar yang diterima sang striker selama bermain.
Ketua umum The Jakmania, Diky Soemarno, melabeli perekrutan Simic sebagai hal menjijikkan.
"Mungkin informasi, berita, keputusan tentang kembalinya Marko Simic ke Persija terasa menggelikan, menyebalkan, komedi, terasa pengecut, bahkan menjijikkan," ucap tulis Diky di Instagram.
"MS sudah lama tidak main di kompetisi kompetitif, bagaimana dengan performa dia?"
"Marko Simic dan Persija adalah 'urusan yang belum selesai', sebuah pertaruhan yang diambil, bisa flop bisa juga sebaliknya."
Jika sudah demikian, manajemen Persija tampak berutang gebrakan transfer sensasional kepada The Jakmania, bukan berwujud Simic.
Baca Juga: Empat Kali Tur ke Asia Tenggara, Lionel Messi Hanya Tolak Sambangi Indonesia