Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Setelah 45 menit pertama yang membanggakan, publik Indonesia masih dibuat terkagum-kagum oleh upaya tim Merah Putih pada babak kedua.
Pada periode ini, Shin Tae-yong memasukkan Pratama Arhan untuk mempercepat langkah Indonesia mendekati kotak penalti lawan.
Pratama Arhan pun mengambil semua lemparan Indonesia dengan misil dari tangannya, biarpun itu dimulai dari tengah lapangan.
Emiliano Martinez yang diuji persaingan Premier League dibuat repot, termasuk ketika tenggelam menepi sundulan Elkan Baggott.
Emiliano Martinez kemudian kembali takluk oleh lemparan Arhan, kali ini karena disenggol Elkan dan bola liar gagal dituntaskan Rizky Ridho.
Pelatih Lionel Scaloni juga mempunyai rencana B, yaitu memasukkan Alejandro Garnacho yang memiliki kecepatan untuk mengeksploitasi sisi sayap.
Biarpun memiliki sederet caps dan gol bersama Manchester United, Alejandro Garnacho nyatanya "dikantongi" oleh Asnawi Mangkualam.
Asnawi tercatat melepas tiga tekel bersih terhadap Garnacho, yang memicu sumbu pendek winger berusia 18 tahun.
Sesaat setelah mendapatkan tekel ketiga dari Asnawi, Garnacho membalas melepaskan tekel, kali ini menunjukkan sisi belianya.
Ia melepas tekel dua kaki yang mengenai kaki Asnawi (bukan bola), dan layak diganjar kartu jika wasit menerapkan aturan level tinggi.
Secara umum, Argentina masih menunjukkan dirinya sebagai juara dunia, walau tampil dengan tim level kedua atau ketiga.
Indonesia juga patut berbangga, lantaran performa sesolid ini seharusnya membuat mereka berada di ranking FIFA lebih tinggi, bukan peringkat 149.