Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Performa Shayne tergolong solid, jika tak mau disebut skillnya amat terbatas.
Shayne menyediakan ketenangan defensif di sisi kiri, tetapi semua pemain Indonesia dalam kondisi rentan akibat kualitas pemain lawan.
Shin Tae-yong rupanya menginginkan sesuatu yang lebih dari sektor tersebut, dengan menarik Shayne dan memasukkan Arhan.
Perbedaan pun amat terasa dengan masuknya bek Tokyo Verdy, yang lemah dalam bertahan tetapi menawarkan kontribusi dalam menyerang.
Arhan memiliki kecepatan, seperti saat membawa bola dan ditekel bersih oleh Cristian Romero.
Namun ancaman terbesar dari Arhan adalah lemparan jauh yang dapat langsung menembus kotak penalti Emiliano Martinez.
Pada kesempatan pertama ia melempar, bola dapat menemui kepala Elkan Baggott yang membuat Martinez kepayahan dalam menepis bola.
Kesempatan berikutnya lemparan Arhan, Martinez terjengkang dalam upaya mengamankan bola, meski bola kedua gagal dimanfaatkan Rizky Ridho.
Jurnalis Argentina, Daniel Avellaneda, turut menyanjung kemampuan pemain jebolan PSIS itu.
"Pratama Arhan adalah spesialis pengambil lemparan ke dalam jarak jauh," tulis Daniel di Twitter.
"Berdasarkan pengamatan di pertandingan tersebut, sesuatu yang dikhawatirkan oleh mereka adalah lemparan ke dalamnya yang sangat mematikan."
"Pemain belakang itu memiliki senjata misil di tangannya," tandasnya.
Performa pada laga semalam memperlihatkan Arhan memiliki atribut lemparan jauh yang tak dipunyai Shayne.
Ke depan, Shin Tae-yong harus menentukan siapa yang lebih baik di antara bek Liga Jepang dan Liga Norwegia itu.
Baca Juga: Titisan Messi Dibikin Mati Kutu oleh Asnawi Mangkualam, Begini Komentar Pelatih Argentina