Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Namun bek jebolan PSM memberi statemen tak akan menyerahkan pos bek kanan dengan mudah melalui performa melawan Argentina.
Pada laga semalam, Asnawi bermain dengan ban kapten di lengan, dengan tanggung jawab melindungi sektor kanan bersama Rizky Ridho.
Pada babak pertama, Asnawi tak banyak melakukan aksi defensif, lantaran pertahanan rendah Indonesia membuat Argentina selalu memutar bola.
"Lawan" Asnawi sebelum turun minum, Nicola Gonzales, tak banyak beraksi karena rapatnya pertahanan Garuda.
Aspek defensif Asnawi baru kelihatan pada babak kedua, saat laga berjalan lebih terbuka dan Lionel Scaloni sudah memasukkan Alejandro Garnacho.
Duel Asnawi melawan Alejandro Garnacho memang dinantikan fans Indonesia, mengingat nama besar winger Manchester United.
Sesudah laga, patut disimpulkan bahwa Asnawi-lah pemenangnya, yang ditandai Garnacho mengikuti akun Instagram sang musuh.
Selama 30 menit bermain, Garnacho cuma melepas satu shot on target, dan lebih banyak dibuat frustrasi oleh tekel bek Indonesia.
Asnawi yang ditempa K-League tercatat melakukan tiga tekel bersih terhadap Garnacho, semuanya terjadi di sektor kanan.
Tekel terakhir Asnawi berhasil membuat Garnacho murka, terlihat dari balasan tekel brutal yang membuat wasit meniup peluit pelanggaran.
Melihat jenis tekel tinggi yang mengenai kaki Asnawi di udara, wasit yang lebih tegas berpotensi mengusir Garnacho.
Performa seperti itu membuat Shin Tae-yong patut berpikir ulang mengenai siapa yang akan menjadi bek kanan utama Indonesia.
Sandy Walsh boleh saja menjadi starter reguler di Liga Belgia, tetapi Asnawi terbukti punya passion menggebu sebagai kapten timnas Indonesia.
Baca Juga: Sebagus Apa Pun Shayne Pattynama, Dia Kalah dari Pratama Arhan dalam Satu Atribut Penting Bek Sayap