Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pemain berusia 24 tahun itu menjelaskan perbedaan perlakuan dari Shin Tae-yong dan Ong Kim Swee.
Ong Kim Swee di Sabah FC menjadikan Saddil sebagai pemain utama, dengan posisi tetap sebagai winger kanan.
Eks pelatih timnas Malaysia itu juga beberapa kali menyanjung Saddil sebagai salah satu winger Asia Tenggara.
Sementara itu, Shin Tae-yong yang dikenal dengan kedisiplinannya cuma menganggap Saddil cuma sebagai salah satu pemain "biasa" di timnas Indonesia.
Shin Tae-yong juga tak menjadikan Saddil sebagai pemain utama di Piala AFF 2022 dan FIFA Matchday terakhir.
Baru tau Saddil sampai mengeluarkan kegelisahannya lewat instastory terkait anggapan "bisa step up di level klub tapi melempen di timnas"Mungkin udah di tahap jengah sama pedasnya jari jemari netizen Indonesia.Ada banyak pemain top dunia yang punya case serupa juga padahal https://t.co/4t7jEpiM97 pic.twitter.com/BuAKNy8DBV
— Menuju ????????Liga1 2023/24 (@Indostransfer) June 27, 2023
"Kenapa sih kalian bandingin gw di timnas sama di klub beda?" sesal Saddil.
"Ya bedalah, emang gw sebagai pemain butuh namanya jam terbang dan kebebasan untuk bermain."
"Apaka di timnas kami diberikan itu? tidak sama sekali. Kalian hanya melihat dari sudut yang tidak masuk akal, main hanya 15 menit 20 menit bahkan 7 menit."
Baca Juga: Piala Dunia U-17 2023 - Presiden Jokowi: Stadion Kita Bukan Hanya GBK
"Terus kalian bilang gak bisa main di timnas gak bisa main melempem."
Sebagai perbandingan, Shin Tae-yong cuma memainkan Saddil selama 19 menit dalam laga kontra Palestina, lalu tak melibatkannya saat bersua Argentina.
Sementara itu saat pulang ke Sabah FC, Ong Kim Swee langsung memberikan 90 menit penuh pada laga kontra Kelantan United.
Pernyataan Saddil ada benarnya, tetapi ia juga perlu introspeksi mengapa kalah bersaing dari Yakob Sayuri atau Rafael Struick di sektor winger timnas Indonesia.
Baca Juga: Latihan Perdana Pramusim KMSK Deinze, Marselino Ferdinan Akhirnya Punya Konco Asia Tenggara