Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Atas alasan itu pula, PSSI era Erick Thohir hendak memaksa seluruh pelatih Liga 1 untuk menandatangani pernyataan komitmen.
"Bagaimana para pelatih yang ada di Liga 1 dan Liga 2 harus menandatangani komitmen," ujar Erick dikutip dari Kompas.com.
"Ketika ada pemanggilan tim nasional, sesuai dengan kesepakatan antara PSSI dan Liga, mereka wajib merelease pemain."
Selain Persija, sejumlah klub juga memiliki riwayat konflik dengan PSSI, seperti PSM Makassar dan Persebaya Surabaya.
Dengan adanya tanda tangan komitmen di atas, PSSI hendak mencegah klub untuk berlama-lama melepas pemain.
Bahkan, terdapat ancaman pengusiran untuk mereka yang menentang agenda Shin Tae-yong dalam pemusatan latihan timnas Indonesia.
"Kita tidak mau liganya bagus, tim nasionalnya terpuruk," tegas Erick.
"Karena itu harus ada tanda tangan itu sehingga kalau pelatih-pelatih yang tidak punya komitmen untuk masa depan sepak bola Indonesia, hanya mencari nafkah di sini, enggak usah di sini lagi," pungkasnya.
Baca Juga: Liga 1 di Depan Mata, Persija Datangkan Sosok Asal Prancis Tapi Tak Bisa Dimainkan Thomas Doll
Timnas Indonesia di berbagai level memiliki agenda padat di sepanjang Liga 1 2023/24 mendatang.
Timnas U-17 bakal berlaga di Piala Dunia U-17 2023, timnas U-23 dinanti agenda Kualifikasi Piala Asia U-23 dan Piala AFF U-23.
Terakhir, timnas senior menghadapi tantangan terberat Piala Asia 2023.
Yang perlu diperhatikan dari kebijakan PSSI di atas adalah, pertama, seringkali bukan pelatih seorang yang mengambil kebijakan menahan pemain.
Thomas Doll dibekingi oleh manajemen Persija dalam melindungi pemain, sehingga pernyataan komitmen yang dimaksud Erick Thohir barangkali lebih baik ditujukan untuk manajemen klub.
Kedua, kehendak PSSI meloloskan TC jangka panjang membuat Liga 1 berlangsung lebih panjang, dengan musim 2023/24 akan berjalan 11 bulan!