Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Keputusan mempertahankan Bima untuk Piala Dunia U-17 2023 pun bertentangan dengan kebijakan ambisius PSSI.
Saat Indonesia ditunjuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021, PSSI rela membayar mahal untuk membuat Shin Tae-yong melatih timnas U-20.
Di era Erick Thohir, ambisi besar juga ditunjukkan dengan mendatangkan instruktur wasit asal Jepang, direktur teknik asal Jerman, hingga lawan uji coba Argentina.
Bima, pelatih yang tak pernah melatih di Liga 1, terlihat sebagai opsi minimalis untuk Indonesia.
Pelatih berusia 46 tahun itu mengetahui terdapat kritik kepada dirinya.
"Saya menilai penolakan itu wajar karena mereka mau timnas ini bagus, bukan?" ujar Bima dikutip dari BolaSport.com.
"Itulah pelampiasan mereka saat sampaikan kritik."
Bima yang kenyang pengalaman sebagai pemain (pernah merumput di Norwegia) dan asisten pelatih (untuk Luis Milla dan Indra Sjafri) itu mengaku tak akan "baper".
Baca Juga: Sisihkan Marc Klok, Tyronne del Pino Pikul Beban Berat Pakai Nomor Punggung Spesial di Persib
"Selama ini saya tidak pernah baper, tahu sendiri dari zaman dulu bagaimana," ucap Bima.
"Saya tidak baper dan menilai positif saja, kerja keras saja, yang penting saya amanah."
"Artinya tidak ada pemain titipan dan yang terpenting jujurlah," tandasnya.
Adapun training camp timnas U-17 Indonesia akan dimulai pada bulan Juli ini, dengan Piala Dunia U-17 2023 digelar November.