Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Bahayakan Sepak Bola Indonesia, Ini Alibi Teco dan Bernardo Tavares soal Pemain Rebahan Demi Ulur Waktu

By Najmul Ula, Rabu, 5 Juli 2023 | 04:30 WIB
Bek asing PSM Makassar, Yuran Fernandes, sempat tergeletak dan mendapatkan perawatan tim medis dalam laga pekan pertama Liga 1 2023 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Senin (3/7/2023) malam.

BOLANAS.COM - Fenomena pemain kesakitan untuk mengulur waktu telah menjadi penyakit sepak bola Indonesia, Teco dan Bernardo Tavares punya alibi.

PSM Makassar menyusul Bali United sebagai tim yang dikritik menerapkan taktik mengulur waktu demi meraih hasil bagus di Liga 1.

PSM Makassar baru saja tertahan oleh Persija Jakarta dengan skor 1-1 pada pekan pertama Liga 1 2023/24, Senin (3/7/2023).

Aksi rebahan pasukan Bernardo Tavares disorot negatif, terutama karena gol Persija dibangun saat Yance Sayuri sedang tergeletak.

Baca Juga: Tutup Mata Performa Apik Hadapi Argentina, Pelatih Jeonnam Dragons Batasi Jatah Main Asnawi Mangkualam

Pada babak kedua laga itu, PSM memainkan pertahanan rendah dalam kondisi unggul satu gol, berkat gol cepat Kenzo Nambu.

Sebagai tim yang tidak menguasai bola, PSM mencoba menghentikan permainan sesering mungkin, salah satunya dengan tergeletak (pura-pura) cedera.

Cara tersebut bagai senjata makan tuan, karena Persija memanfaatkan momen Yance Sayuri tergeletak untuk menciptakan gol.

Ryo Matsumura melepaskan tembakan yang tak bisa dibendung Reza Arya, ia mendapatkan ruang tembak berkat ketiadaan satu pemain penting dalam barisan bek PSM (Yance).

Baca Juga: Elkan Baggott Dinilai Belum Layak Tampil di Championship, Bek Indonesia Harus Menjauh dari Premier League

Pembahasan yang seharusnya berkutat pada apakah Persija melanggar fair play, berubah menjadi apakah PSM terlalu memanfaatkan dalih fair play.

Thomas Doll menyebut cara tersebut berpotensi merusak sepak bola, serta kontraproduktif terhadap perkembangan sepak bola Indonesia.

Dalih, atau alibi, dari pihak Tavares adalah seperti berikut.

"Kami lebih banyak bekerja tanpa bola dan pada saat berlari sekian jauh dan sekian lama ini, akan membuat fisik dan juga mental turun," ujar Tavares dikutip dari Kompas.com.

"Itu (cedera) bisa saja hal serius dan mengakibatkan hal fatal pada pemain."

"Seharusnya, menurut saya, itu pertandingan harus dihentikan tidak peduli mau kasih tambahan waktu 10 menit atau 20 menit," urainya.

Jawaban lebih galak, dan cenderung keras kepala serta sombong, dikeluarkan Stefano Cugurra alias Teco.

Bali United lebih dulu dikenal sebagai tim "guling-guling", sampai-sampai Eber Bessa dan Privat Mbarga menjadikannya selebrasi gol.

Baca Juga: Full Team PSM Dikurung 10 Pemain Lokal Persija, Bernardo Tavares Salut Pekerjaan Hebat Thomas Doll

"Tidak ada taktik (mengulur waktu) dan pemain bisa cedera di pertandingan," ujar Teco di laman resmi klub.

"Mungkin orang lain bisa bilang taktik atau guling atau apa, tapi yang perlu dipahami orang dipukul dalam pertandingan bisa cedera."

"Saya tidak mau dengar lagi bilang ini taktik atau apa dan berharap orang lain bisa respek sama kami," pinta Teco.

Tindakan tegas yang bisa dilakukan PSSI yaitu memastikan tambahan waktu diberikan sesuai dengan yang dihabiskan pemain untuk rebahan.

Baca Juga: PSSI Tidak Beli Kucing dalam Karung, Sosok Tenar Jerman Akan Jadi Atasan Shin Tae-yong dan Indra Sjafri

 

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P